Jakarta, Satu Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Hari Guru Nasional di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur pada Kamis (28/11/2024).
Pada kesempatan tersebut, Ia mengumumkan kenaikan gaji guru pada tahun 2025. Kepala negara meyakini kunci keberhasilan negara adalah pendidikan yang langsung melibatkan guru.
“Saya bisa sampaikan bahwa, walau kita baru berkuasa satu bulan, kami bisa mengumumkan kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan,” kata Prabowo, dilihat dari YouTube Kemendikdasmen, Kamis (28/11/2024).
Ketua Umum Partai Gerindra ini menuturkan bahwa pemerintahannya memprioritaskan pendidikan. Ia pun meyakini untuk bisa mengatasi kemiskinan dapat dilakukan melalui pendidikan.
“Kita menyadari masih banyak tantangan dan kekurangan,” ucapnya.
“Walau demikian tekad kami, komitmen, kesadaran bahwa pendidikan adalah yang harus kita tingkatkan,” sambung Prabowo.
Prabowo lantas tertunduk dan menitikkan air mata, kemudian diseka wajahnya dengan menggunakan tisu,.
“Ini adalah upaya kami dan ini akan kami upayakan terus,” tuturnya.
Sebelumnya, usai rapat bersama Presiden Prabowo Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (26/11/2024) juga menyampaikan ikhwal kenaikan gaji tersebut.
Gaji guru yang berstatus ASN akan mengalami kenaikan sebesar satu kali lipat dari gaji pokok. Di samping itu, gaji guru non-ASN yang telah mengikuti sertifikasi guru akan naik sebesar Rp 2 juta.
“Semua guru (mengalami kenaikan gaji). Jadi, kalau guru ASN hanya gaji pokok. Gaji pokok itu tentu berbeda sesuai dengan kepangkatan dan sebagainya,” ujar Mu’ti.
Mendikdasmen menjelaskan, tambahan gaji bagi guru berstatus non-ASN sebesar Rp 2 juta tersebut berasal dari program sertifikasi guru. Tambahan gaji ini di luar gaji yang diberikan oleh sekolah asal mereka mengajar.
Mu’ti memastikan bahwa kenaikan gaji guru tersebut hanya berlaku bagi para guru yang mengajar di lingkup Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Yang (guru di bawah tanggung jawab) Kementerian Agama belum karena belum masuk kuota di 2025 ini. Jadi, yang 666 ribu guru ini, semua yang mengajar di sekolah,” imbuhnya.
Redaksi