Kamis, Oktober 3, 2024
No menu items!
spot_img

Site Event Palestina PBB, Menlu Retno Tegaskan Kita Berperang Lawan Double Standard, Mengapa?

satuindonesia.co.id, Jenewa – Para Menlu yang tergabung dalam Komite Menlu Liga Arab dan OKI, Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Menlu Indonesia, dan tentunya Palestina turut hadir dalam Side Event terkait Palestina di Markas Besar Perserikatan Bangsa-bangsa di Jenewa, Swiss, Senin (26/2/2024).

Di pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan dalam pernyataan Indonesia bahwa kita saat ini berperang melawan, Pelanggaran berat HAM oleh Israel di Gaza, Pelanggaran terhadap Hukum Internasional oleh Israel, Kita berperang melawan double standard, dan kita juga berperang melawan ketidakadilan terhadap Palestina.

“Saya juga sampaikan pertanyaan bahwa dengan situasi yang terjadi di Gaza dan Palestina, apakah kita akan tinggal diam. Seharusnya jawabannya adalah tidak,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melalui keterangan resminya, Selasa (27/2/2024).

Selain itu, di dalam side event tersebut, diriinya juga menyampaikan beberapa hal diantaranya gencatan senjata sangat diperlukan jika kita ingin melihat perbaikan situasi di lapangan.

Selain itu, “Bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan diperlukan, termasuk untuk penduduk di Gaza Utara. Teman-teman dari berbagai informasi yang saya peroleh, penduduk yang tinggal di Gaza Utara saat ini banyak yang mengalami kelaparan,” tambah Retno.

Lalu, kata Menlu menyerukan bahwa kita harus mendukung kerja UNRWA, kita harus menyelamatkan UNRWA karena terkait dengan hidup jutaan pengungsi Palestina. Isu mengenai UNRWA ini banyak disebut teman-teman oleh para Menlu yang hadir di dalam side event ini.

Lebih jauh Retno mengungkapkan “Kita harus terus melawan pemberlakukan double standard, dan sekali lagi isu double standard ini juga banyak disebut oleh para Menlu,” tegasnya.

Mengenai Keputusan ICJ, sambung Retno seharusnya mengikat bagi semua negara termasuk Israel. Namun sebulan setelah keputusan sementara ICJ atas submisi Afrika Selatan, Israel tetap tidak memenuhi tenggat waktu untuk sampaikan laporan wajibnya (obligatory report). Hal ini tentunya tidak dapat terus dibiarkan.

Untuk itu, Menlu menegaskan “Hentikan dukungan dan pengiriman senjata kepada Israel dan sebagai penutup, saya sampaikan bahwa kita harus terus bersama, kita harus terus bekerjasama untuk memerangi ketidakadilan yang sudah berlangsung sangat lama bagi bangsa Palestina,”.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI

- Advertisment -spot_img