satuindonesia.co.id, Balikpapan – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaksanakan program Vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan telah mencapai 70%. Mayoritas anak-anak SD kelas 3 hingga 6 yang mendapat vaksin ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty, mengatakan bahwa hingga saat ini pemberian vaksin DBD hampir mencapai target 9.800 dosis. Pemberian dosis kedua akan dilakukan pada 3 bulan kedepan setelah dosis pertama selesai.
Diakuinya bahwa saat ini terdapat beberapa permintaan dari orang tua diluar Kecamatan Balikpapan Tengah dan Kecamatan Balikpapan Utara untuk dapat juga diberikan vaksin DBD tersebut.
Akan tetapi, Anggaran untuk penyediaan dan pemberian vaksin DBD untuk selanjutnya belum ada rencana yang disusun oleh Pemkot Balikpapan.
Hal ini akan dilihat dahulu, apabila hasilnya baik maka akan mengikuti.
Dalam program pemberian vaksinasi DBD di Indonesia, lanjutnya, Kota Balikpapan menjadi pertama terpilih untuk melaksanakan program ini.
Pengadaan vaksinasi DBD ini merupakan program dari Pemprov Kaltim dan memilih Kota Balikpapan dengan berdasarkan SK Gubernur sebagai wilayah pilot project penerapan vaksin DBD.
Karena pemberian vaksin ini untuk yang pertama kali di Indonesia, maka katanya, vaksin yang diberikan ini secara gratis oleh pemerintah.
dr Andi Sri Juliarty juga mengungkapkan bahwa pengadaan vaksin DBD di Kota Balikpapan merupakan pengadaan dari APBD Provinsi. Dimana vaksin DBD diberikan gratis, sebab pemberian ini pertama kali di Indonesia.
Sejak Juli 2023, Kota Balikpapan telah menerima sebanyak 9.800 dosis Vaksinasi DBD secara bertahap untuk tahap pertama ini.
“Untuk pembicaraan analisis kajian-kajiannya sampai di launching oleh Bapak Pj Gubernur pada tanggal 12 November kemarin,” terangnya.
Ia mengakui dengan jumlah dosis yang diterima Kota Balikpapan, masih kurang untuk diberikan kepada seluruh masyarakat di Kota Balikpapan.
Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan agar mengkaji ulang penerapan program pemberian vaksin DBD ini agar dapat sesuai sasaran.
Ia melihat bahwa kasus DBD banyak terjadi pada anak-anak yang berusia 5-14 tahun.
Persetujuan dari orang tua merupakan hal yang penting dalam pemberian vaksin ini. Hingga kini, belum ada keluhan dari orang tua siswa yang telah diberikan vaksin DBD ini.
Diharapkan angka kasus DBD dapat menurun di Kota Balikpapan dengan program pemberian vaksin DBD ini dan disertai dengan pembersihan lingkungan.
Sebagai langkah preventif dalam memerangi penyakit DBD, tambahnya, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melakukan berbagai inovasi. Salah satunya dengan melakukan pemasangan kelambu air.
Langkah ini dilakukan dengan harapan untuk memerangi penyebaran DBD di Kota Balikpapan.
Redaksi
(FK/HL)