satuindonesia.co.id, Paser – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser menerima laporan masyarajat adanya 34 pangkalan yang menyalurkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi tidak sesuai ketentuan.
Laporan masyarakat, kata Kepala Disperindagkop UKM Paser, Yusuf, menyangkut penjualan tabung gas elpiji di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan penjualan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam daftar pembeli tetap (DPT).
“Kami sudah menerima laporan masyarakat, ada 34 pangkalan yang menyalurkan elpiji di luar ketentuan,” kata Kepala Disperindagkop UKM Paser, Yusuf, di Tanah Grogot, Selasa (6/2/2024).
Selain itu, terang Yusuf “Ada juga laporan pangkalan yang sering tutup atau tidak beroperasi,”.
Disperindagkop Paser segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan meninjau langsung ke pangkalan.
“Apabila laporannya benar, ada pangkalan yang nakal maka akan kami beri sanksi, sanksi bisa berupa teguran maupun pencabutan izin operasional sementara,” ujar Yusuf.
Dijelaskannya, Disperindagkop UKM Paser juga telah mendatangi beberapa pangkalan dan masih banyak ditemukan yang menyalurkan tidak menggunakan data penerima atau DPT.
“Kami berikan teguran agar pangkalan menyalurkan gas elpiji 3 kg berdasarkan DPT di setiap desa,” tegas Yusuf.
Adapun DPT di setiap pangkalan berasal dari data yang diusulkan setiap RT dan disahkan oleh Kepala Desa (Kades) atau Lurah.
Disperindagkop UKM Paser tengah melakukan operasi pasar di sejumlah desa. Kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan di 10 kecamatan.
“Hari ini dilaksanakan kegiatan operasi pasar di Desa Krayan Bahagian dan Kelurahan Long Kali,” terang Yusuf.
Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan gas elpiji 3 kg bersubsidi, ia menghimbau agar melapor ke Ketua RT masing-masing.
“Ketua RT yang akan menyeleksi karena mereka yang memahami kondisi ekonomi warganya,” tutup Yusuf.
 Kabupaten Paser menerima laporan masyarajat adanya 34 pangkalan yang menyalurkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi tidak sesuai ketentuan.){kind=link}