Sabtu, November 23, 2024
No menu items!
spot_img

Kembali Gunakan Megafon, Jokowi Pamit ke Warga Deli Serdang

satuindonesia.co.id, Lubuk Pakam – Presiden Joko Widodo menyampaikan salam perpisahannya kepada warga dan pedagang di Pasar Delimas Raya, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) pada Selasa (10/9/2024).

Kepala Negara yang tiba di pasar sekitar pukul 08.50 WIB disambut dengan riuh tepuk tangan dan nyanyian spontan dari masyarakat yang menyenandungkan “Terima kasih…Pak Jokowi.”

Setibanya di pasar, sang Presiden langsung berkeliling meninjau harga sejumlah komoditas penting seperti bawang merah, cabai, dan bahan pokok lainnya.

Ketika meninjau harga-harga tersebut, Kepala Negara tampak bahagia saat melihat harga bahan pangan turun, menunjukkan adanya stabilitas yang baik.

Di tengah-tengah kunjungannya, Jokowi berhenti sejenak dan mengeluarkan megafon yang belakangan ini selalu menemani interaksinya dengan rakyat di berbagai daerah. Dengan suara yang akrab di telinga masyarakat, Ia mengucapkan salam kepada warga dan pedagang pasar.

“Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati, selamat pagi,” sapa Jokowi, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (11/9/2024).

Presiden kemudian melaporkan kondisi pasar yang ia tinjau. Menurut Presiden harga sejumlah komoditas cukup baik, mulai dari bawang merah, bawang putih, hingga cabai merah.

“Jadi memang produksinya sekarang ini semakin baik, semakin banyak sehingga harganya menjadi turun. Ini sebuah patut kita syukuri bersama,” ungkap Presiden.

Namun, di balik laporan positif tentang kondisi pasar, sambutan Presiden Jokowi kali ini berbeda dari biasanya. Presiden Jokowi memanfaatkan momen tersebut untuk pamit dari jabatannya sebagai Presiden yang akan segera berakhir pada 20 Oktober mendatang.

“Yang kedua, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin pamit. Saya ingin pamit karena sebulan lagi saya sudah tidak menjabat sebagai Presiden,” ucap Jokowi.

Presiden Jokowi pun menyampaikan permohonan maaf jika ada kebijakan-kebijakan selama masa kepemimpinannya yang mungkin tidak berkenan di hati rakyat. “Mohon maaf apabila ada kebijakan-kebijakan yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu sekalian,” pungkasnya.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI

- Advertisment -spot_img