Jumat, September 27, 2024
No menu items!
spot_img

Tangani 17 Titik, Dinas PU Sebut Banjir di Kota Balikpapan Berkurang

satuindonesia.co.id, Balikpapan – Banjir yang melanda Kota Balikpapan diungkapkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan melalui Bidang Sumber Air (SDA) sudah berkurang.

Kabid SDA Dinas PU Kota Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan, sejauh ini musibah banjir atau genangan air yang terjadi di Kota Balikpapan sudah jauh berkurang.

“Kita sudah berhasil menangani sebanyak 17 titik banjir yang ada di Kota Balikpapan. Namun disisi lain, ada 5 titik baru banjir yang muncul,” ujarnya, Rabu (28/8/2024).

Dia mengaku, banyak pihak yang menyatakan banjir di Kota Balikpapan makin parah, menurutnya pernyataan ini tidak benar. Dimana, dalam menangani permasalahan banjir harus di dukung anggaran dan penyelesaiannya harus dari hulu hingga ke hilir.

“Ini tidak bisa dilakukan secara parsial, cuman anggaran kita yang tersedia kan, terpotong ada bagian hulu dan tengahnya saja. Akibatnya banjir yang bergeser dari biasanya di bagian tengah saat ini terjadi di daerah hilir,” jelasnya.

Jean mencontohkan untuk kawasan DAS Ampal di Jalan MT Haryono, jika dulu banjir terjadi mulai dari kawasan depan Kantor Telkom hingga Jembatan Sungai Ampal.

“Nah, saat ini yang kerap tergenang di bagian hilir, yakni kawasan Damai dan Gang Mufakat, yang namanya air banjir, hanya berpindah tempat saja,” tukasnya.

Ditegaskannya, Dinas PU Bidang SDA sudah bekerja secara maksimal sesuai dengan anggaran yang tersedia karena banjir tidak bisa diselesaikan secara parsial, beda jika anggarannya tersedia semua dan dikerjakan secara total, maka pengendalian banjirnya bisa selesai dilakukan.

“Faktor penyebab terjadinya banjir sendiri cukup banyak di Kota Balikpapan, mulai dari pengupasan lahan yang menambah volume air ke saluran yang ada,“ tukasnya.

Jen menambahkan, untuk master plan yang dibuat sejak tahun 2005 awal, sudah direvisi di tahun 2022. Terlihat dimana dimensinya mengalami perubahan, karena pertambahan debit air.

“Perubahan ini terjadi karena kondisi alamnya sudah mengalami perubahan,” ucapnya.

Disisi lain, katanya, problem di rumah pompa juga adalah tentang sampah, ketika dipasang bar screen (Penyaring Kotoran, Red) tertutup sampah, sehingga perlu lagi di bersihkan setiap hari.

“Jika sampah menumpuk, akibatnya debitnya juga berkurang,” pungkasnya.

(MH/HL)

TERPOPULER

TERKINI

Disambut Tepuk Tangan, ini Pesan Jokowi ke Pelajar SMK Negeri 1 Tanah Grogot

satuindonesia.co.id, Paser - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke SMK Negeri 1 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis (26/9/2024).Kunjungan ini dalam...
- Advertisment -spot_img