Samarinda, Satu Indonesia – Sebagaimana diketahui, kota Samarinda menghadapi sedikit masalah dalam pengelolaan sampah belakangan ini. Tumpukan sampah di berbagai titik menciptakan gangguan hingga memicu komplain warga Samarinda.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan sampah, terutama pada bulan suci Ramadan.
Banyak tantangan yang tengah dihadapi, seperti kerusakan beberapa armada pengangkut sampah yang memicu ketidaknyamanan warga tersebut.
Dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025), Kepala DLH melalui Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Boy Leonardo Sianipar menjelaskan, bahwa sebelumnya sejumlah armada pengangkut sampah mengalami kerusakan dalam jarak waktu yang berdekatan, kemungkinan dipengaruhi oleh faktor cuaca dan usia kendaraan.
Namun, pihaknya telah melakukan perbaikan dengan meminta bengkel rekanan untuk memprioritaskan perbaikan armada tersebut.
“Saat ini, sebagian besar armada sudah mulai pulih dan kembali beroperasi. Strategi kami sebenarnya tidak jauh berbeda, yaitu memaksimalkan apa yang ada,” ujar Boy, dikutip Kamis (6/3/2025).
DLH mencatat bahwa setiap harinya Samarinda menghasilkan sekitar 600 ton sampah.
Jumlah ini meningkat sekitar 10 hingga 15 persen di awal Ramadan lantaran banyak warga yang melakukan pembersihan rumah sebelum memasuki bulan puasa.
“Namun di minggu kedua cenderung stabil, tetapi menjelang akhir Ramadan dan Idul fitri, peningkatannya bisa mencapai 30 persen,” jelas Boy lebih lanjut.
Menurut grafik di tahun-tahun sebelumnya, meningkatnya volume sampah biasanya juga terjadi menjelang hari raya Idul fitri, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat, seperti buka puasa bersama dan kegiatan keagamaan pada malam hari.
Untuk mengantisipasi hal ini, Boy memastikan bahwa DLH telah menyiapkan skenario kerja lembur bagi petugas kebersihan jika diperlukan.
“Dan di tahun ini sepertinya tidak terlalu jauh sekitaran itu saja. Bahkan kami sudah mempersiapkan juga skenario lembur ketika memang diperlukan. Jadi, DLH Kota Samarinda memang tidak pernah menyerah untuk melakukan pembersihan secara maksimal,” lanjutnya.
Di sisi lain, DLH Samarinda saat ini mengoperasikan setidaknya 67 unit armada pengangkut sampah yang terdiri dari 41 dump truck dan 26 armroll yang digunakan untuk mengangkut kontainer sampah.
Setiap hari, armada tersebut melakukan sekitar 200 kali perjalanan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Selain itu, DLH juga didukung oleh 315 petugas kebersihan yang bekerja untuk mengelola sampah di seluruh wilayah kota.
“Itu untuk meng-cover seluruh wilayah kota Samarinda. Jadi unit kami yang sejumlah 67 tadi, itu rata-rata tiga kali sehari masuk ke TPA untuk mengantarkan sampah,” pungkasnya.