Memberamo Tengah, Satu Indonesia – Terjadi aksi anarkis massa pendukung salah satu calon kepala daerah pada hari pemungutan suara di Kantor PPD Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua pada Rabu (27/11/2024).
Akibatnya, Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Rahman terkena anak panah pada pipi kanan saat sedang memimpin langsung upaya pengamanan aksi massa tersebut.
Peristiwa yang tidak diinginkan tersebut terpaksa harus dialami sang Kapolres saat memastikan situasi Pilkada di Kabupaten Mamberamo Tengah tetap aman dan tertib.
Lalu, AKBP Rahman segera dilarikan ke Rumah Sakit Lukas Enembe Kabupaten Mamberamo Tengah guna dilakukan penanganan medis meski masih dalam kondisi sadar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, di Jayapura pada Rabu (27/11/2024) mengatakan terdapat kasus pendukung salah satu pasangan calon (paslon) kepala daerah di Kabupaten Puncak Jaya yang membawa kabur kotak suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
“Ada laporan terkait pendukung salah satu pasangan calon kepala daerah yang membawa kabur kotak suara,” ujar Ignatius Benny, dikutip dari Antara, Kamis (28/11/2024).
Ignatius mengatakan Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, merupakan salah satu kabupaten yang melaksanakan pemilu menggunakan sistem noken.
“Logistik pilkada yang dibawa kabur itu milik lima kampung dan dua kelurahan di Distrik Mulia,” ujarnya.
Dia menyebutkan kejadian logistik pilkada yang dibawa kabur itu, antara di Kampung Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera,Towogi dan Kampung Wuyuneri, serta dua kelurahan, yakni Kelurahan Pagaleme dan Wuyukwi.
Dia mengatakan para pendukung yang membawa kabur kotak suara itu juga mengancam anggota KPU setempat karena saat melakukan aksinya para pendukung membawa alat perang tradisional.
Diketahui, Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan Yuni Wonda – Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya – Mendi Wonorengga.
Redaksi