Kamis, Oktober 3, 2024
No menu items!
spot_img

Dishub Kota Balikpapan Bakal Buka Dua Koridor SAUM Baru, Begini Nasib Angkot!

satuindonesia.co.id, Balikpapan – Penambahan dua koridor untuk penggunaan sarana angkutan umum massal atau SAUM yang ada di Kota Balikpapan diupayakan oleh Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub Kota Balikpapan.

Kepala Dishub Balikpapan, Adwar Skenda Putra, menyampaikan upaya yang dilakukan Dishub Kota Balikpapan ini masih dalam tahap kajian dan konsultasi pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. 

Maka dari itu, pihaknya juga sudah mengajukan anggaran, serta berharap mendapatkan bantuan bus dari pemerintah pusat. Dengan kebutuhan anggaran kurang lebih Rp30 miliar.

“Kalau setiap 15 menit ada pelayanan bus, ya mungkin kita butuh sebanyak 32 bus untuk dua koridor,” ujarnya.

Penggunaan SAUM di Kota Balikpapan ini, tambahnya, akan menerapkan sistem by the service (BTS), kemudian melibatkan pihak ketiga sebagai operator. Sehingga masyarakat membayar layanan dengan bantuan subsidi dari pemerintah.

Dikatakannya, sistem BTS ini akan membuat berbagai transportasi umum bisa saling terkoneksi yang masuk dalam SAUM Trans Balikpapan Nyaman.

“Nah, misalnya biaya (harga tiket SAUM) Rp10 ribu. Mungkin pengguna cuma bayar Rp7.500 karena sisanya disubsidi oleh pemerintah,” paparnya.

Ia mengatakan untuk penambahan dua koridor yang disiapkan beroperasi tahun ini yakni dari Batu Ampar-Jalan Ahmad Yani-Jalan MT Haryono-Batu Ampar dan sebaliknya. 

Dan kemudian juga dari Pelabuhan Semayang ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Kota Balikpapan.

Terkait nasib angkot yang ada di Kota Balikpapan, lanjutnya, angkutan kota (angkot) akan dijadikan feeder dalam artian, pihaknya akan membuat trayek baru untuk menjangkau kawasan pedalaman alias di luar dari Jalan Protokol Balikpapan.

“Tidak ada angkot di kawasan Balikpapan Baru ke Gunung Guntur dan Gunung Kawi, nanti bisa disediakan kesana,” ucapnya.

Walaupun begitu, realisasi trayek baru tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan anggaran daerah untuk membantu angkot.

“Tapi semoga angkutan kota jadi feeder masuk dalam anggaran kemenhub juga,” ujarnya.

Saat ini, dikatakannya, terdapat 400 unit angkot, tetapi hanya 200 unit angkot memiliki izin trayek, selebihnya mangkrak atau dengan kondisi kurang layak.

Redaksi

(FK/HL)

TERPOPULER

TERKINI

- Advertisment -spot_img