Sabtu, Oktober 12, 2024
No menu items!
spot_img

Banjir di Tanah Grogot, Camat, BPBD Hingga Ketua DPRD Paser Kompak Komentar Begini!

satuindonesia.co.id, Paser – Persoalan banjir yang kerap terjadi di Paser, utamanya di kecamatan Longkali, Longikis, Pasir Belengkong maupun Tanah Grogot rupanya masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikannya.

Di Kecamatan Tanah Grogot, Minggu (26/11/2023) hujan mengguyur selama lebih tiga jam. Guyuran hujan deras menyebabkan 2 desa dan 1 kelurahan serta beberpa ruas jalan mengalami banjir yang rangsek ke rumah warga.

Dikhawatirkan memasuki musim penghujan bisa berdampak besar dan luas, tentu saja dapat mengganggu aktifitas maupun perekonomian warga.

Menanggapi hal itu, Camat Tanah Grogot, Abdul Rasyid mengatakan, untuk menanggulangi banjir perlu menjadi perhatian drainase atau saluran air. Seperti halnya drainase yang ada di Jalan Agus Salim, mesti diperhatikan sebagai antisipasi agar tidak terjadi banjir.

“Beberapa titik drainase juga perlu menjadi perhatian, seperti drainase yang berada di Jl. Agus salim,” kata Rasyid usai melakukan peninjauan di sejumlah titik banjir, Selasa (28/11/2023).

“Selain curah hujan tinggi dan sungai kandilo pasang, juga ada beberapa drainase yang perlu dinormalisasi,” ucapnya.

Hal lain yang mesti menjadi perhatian, tambah Rasyid menuturkan, yaitu kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran air.

“Jangan buang sampah di saluran air, sampah yang terbawa arus air bisa menyebabkan tersumbatnya drainase sehingga menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar dan akan menimbulkan banjir,” sambungnya.

Tak jauh berbeda, Kepala BPBD Paser Ruslan mengaku banjir yang yang menyebabkan dua desa dan satu kelurahan terdampak banjir tersebut lantaran curah hujan yang lebat dengan kondisi air Sungai Kandilo yang sedang pasang.

“Dari hasil pemantauan di lapangan, Desa Jone dan Senaken serta Kelurahan Tanah Grogot yang terdampak banjir, namun genangan airnya tidak lama karena jelang magrib airnya sudah mulai surut,” ungkap Ruslan.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser Hendra wahyudi juga mengatakan kondisi banjir yang terjadi saat ini mengalami peningkatan debit air dibanding dengan tahun lalu.

“Volume debit air saat terjadi banjir lebih tinggi dari tahun lalu, kondiai ini perlu dilakukan upaya antisipasi dan pencegahan,” kata Hendra, Selasa (28/11/2023).

Dirinya meminta agar Pemkab Paser melakukan analisis dan inventarisasi terkait penyebab banjir di wilayah Kota tanah Grogot sehingga bisa diperoleh solusi untuk pencegahannya.

“Inventarisir terlebih dahulu penyebab banjirnya, kemudian dibahas dalam menyusun master plan, sehingga dalam sekali penanganan bisa benar-benar teratasi banjir ini yang terjadi tiap tahunnya,” pintanya.

Menurut Hendra, Pemkab Paser juga harus membuat sumur resapan di Kota Tanah Grogot ketika sewaktu-waktu terjadi hujan deras dengan waktu yang lama.

Tentu saja, Hendra menambahkan, untuk membuat sumur resapan tersebut diperlukan perhitungan yang matang dari segi teknisnya.

“Dibahas dulu kalau memang perlu sumur resapan seperti yang sudah diterapkan di kota lain, bisa saja itu direncanakan dan menjadi solusinya,” jelasnya.

Terkait kemampuan keuangan daerah dalam membangun sumur resapan, Hendra menilai, jika kemampuan keuangan daerah mumpuni dalam membangun sumur resapan tersebut, maka bisa menggunakan APBD Kabupaten Paser.

“Kalau memang cukup dari APBD Paser bisa saja diusulkan, tapi kalau memang perlu sharing anggaran nanti akan dibahas bersama lagi,” tutupnya.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI

Tumbuhkan Minat Membaca, Intip Budaya Literasi dan Fasilitas Perpustakaan di Balikpapan

satuindonesia.co.id, Balikpapan - Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disputakar) Kota Balikpapan sampai saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.Upaya ini meliputi...
- Advertisment -spot_img