satuindonesia.co.id, Paser – Jarak tempuh dari ibukota Kabupaten Paser, Kecamatan Tanah Grogot dimulai dari titik nol kota Tanah Grogot hingga sampai ke Desa Lori Kecamatan Tanjung Harapan berkisar 39 kilometer.
Sebelumnya, untuk berkendara menuju desa tersebut bisa mencapai tiga jam, terlebih lagi dalam kondisi hujan. Sekarang hanya 1 jam, kecuali hujan bisa lebih lama.
Ikhwal tersebut terungkap dari informasi pengguna jalan, salah seorang supir angkutan gas elfiji, Supar mengutip laman humas.paserkab.go.id.
“Sering mau lari ke parit mobil kalau tidak lihat nyetir, sering juga meledak ban mobil,” kata Supar mengeluhkan, Rabu (12/07/2023) lalu.
Namun demikian, setelah ada perbaikan jalan yang masih berjalan, Supar menuturkan, ini sangat membantu mengurangi beban perjalanannya.
Warga lainnya Syarifuddin, senada menyampaikan, jalan menuju Lori terkenal kalau musim hujan licin, musim kemarau debu. Sekarang itu sudah berkurang.
Dirinya berharap secepatnya progress peningkatan jalan ini bisa selesai “Terima kasih pak Bupati perjuangannya,” ucapnya.
Bupati Paser dr.Fahmi Fadli, ketika meninjau proyek jalan ruas Kecamatan Paser Belengkong sampai ke Kecamatan Tanjung Harapan, atau ruas Simpang Batu ke Desa Laburan, dan Laburan ke Desa Lori, Rabu (12/07/23) lalu mengungkapkan, dari hasil progress dua proyek tersebut meskipun masih di bawah 50 persen, masyarakat sekitar mengaku puas dengan kondisi sementara.
Dirinya berkeinginan ruas seluruh jalan menuju Desa Lori pada 2024 bisa tuntas selesai. Untuk itu, Ia meminta masyarakat bersabar karena anggaran terbatas.
“Tahun ini lumayan besar alokasi anggaran peningkatan jalan di ruas ini, ada yang dari APBD dan juga APBN,” kata Bupati Fahmi.
Kabid Bina Marga DPUTR Paser Asnawi juga mengatakan ada dua ruas yang diperbaiki melalui APBD. Yaitu Simpang Batu – Laburan sepanjang 4,3 kilometer, dan ruas Laburan – Lori sepanjang 2,8 kilometer. Dua ruas tersebut dibangun dengan full rigid beton. Dengan spek tinggi 10 cm dan lebar 6 meter.
“Di sela-sela kedua ruas jalan ini juga akan ada alokasi dari APBN melalui dana Instruksi Presiden (Inpres), namun belum dilelang,” ujar Asnawi.
Dia lebih lanjut menuturkan, lelang dana Inpres tersebut langsung melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim. DPUTR Paser hanya mengusulkan perencanaan.
Periode Juli lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Paser merincikan proyek peningkatan ruas jalan Simpang Batu – Laburan jaraknya 17 km. Nilai proyek Rp 27,3 miliar, panjang 4,3 km, progress 36 persen. Ditambah lagi peningkatan 5,7 km dari APBN/dana Inpres dengan anggaran Rp 52 miliar.
Untuk proyek peningkatan ruas jalan Laburan – Lori jaraknya 11 km. Nilai proyek 19,4 miliar, panjang 2,8 km, progres 49 persen, akhir Agustus selesai target. Ditambah lagi peningkatan 3,7 km dari APBN/dana Inpres dengan anggaran Rp 33 miliar.
Kepala Desa (Kades) Laburan Baru, Al Aziz Abdillah, turut membenarkan adanya proyek peningkatan jalan yang melintas di wilayahnya. Terkait pengerjaan proyek dimaksud, Azis pun mengaku tidak mengetahuinya.
“Memang ada proyek jalan yang sedang dibangun. Itu sepanjang simpang batu menuju lori. Kami hanya tahu ada kegiatan itu, tapi tidak paham soal siapa dan bagaimana mekanisme kerja dan anggarannya,” ucap Aziz saat dihubungi, Jumat (24/11/2023).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan giat OTT di Kalimantan Timur, Kamis (23/11/2023).
OTT, terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) bersama pihak swasta terkait proyek pembangunan jalan wilayah Selatan di ruas jalan Simpang Batu – Desa Laburan, Kec. Pasir Belengkong, Kab. Paser, Kalimantan Timur yang bernilai puluhan milyar rupiah.
Pihak swasta tersebut, merupakan kontraktor yang diduga kantornya terpantau turut di segel oleh penyidik KPK, di jalan Jend. Sudirman, Tanah Grogot, Paser, Kaltim, Jum’at (24/11/2023) pagi, terlihat pintu kantor tersebut terdapat segel KPK.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan OTT di Kaltim tersebut terkait “Proyek pembangunan jalan,”.
Dia juga menyebutkan bahwa OTT tersebut digelar pada Kamis (23/11/2023) sekitar pukul 13.00 WITA. kata Ghufron mengutip Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Ghufron tak merinci lebih detail terkait operasi senyap itu. Kendati demikian, tim KPK telah mengamankan 11 orang, tujuh orang di antaranya merupakan terduga pemberi dan 4 orang terduga penerima.
Wakil Ketua KPK yang telah menjabat sejak 2019 tersebut mengatakan, jumlah orang yang diamankan masih bisa terus bertambah.
Dalam OTT tersebut, pihaknya mengamankan uang berjumlah ratusan juta rupiah. “Tapi tidak menutup kemungkinan ini udah pemberian ke berapa jadi kita masih mengembangkan,” tutup Ghufron.
Redaksi