Minggu, November 23, 2025
No menu items!

Badan Meteorologi Jepang Imbau Warga Lindungi Diri Pasca Erupsi Gunung Sakurajima

Kagoshima, Satu Indonesia – Erupsi Gunung Sakurajima di Prefektur Kagoshima, Jepang barat daya, pada Minggu (16/11/2025) dini hari memicu hujan abu yang berdampak pada masyarakat sekitar.

Gunung Sakurajima diketahui memuntahkan asap dan abu vulkanik setinggi sekitar 4.400 meter ke udara.

Badan Meteorologi Jepang pun segera mengimbau warga di sekitar Gunung Sakurajima untuk menggunakan pelindung diri. Imbauan ini disampaikan karena hujan abu diperkirakan akan melanda sejumlah kawasan di Prefektur Kagoshima.

Menurut media setempat seperti diberitakan Japan Times, perkiraan hujan abu akan terjadi di sejumlah wilayah di Kagoshima, Kumamoto, dan Miyazaki.

“Di area yang berpotensi menerima hujan abu dalam jumlah sedang, harap gunakan pelindung seperti payung atau masker, dan berkendara dengan kecepatan rendah,” ujar Badan Meteorologi Jepang.

Letusan diketahui terjadi di Kawah Minamidake sekitar pukul 00.57 waktu setempat dan diikuti oleh beberapa erupsi lanjutan. Erupsi Gunung Sakurajima sebelumnya pernah terjadi pada 18 Oktober 2024 lalu.

Letusan ini membuat batuan vulkanik berukuran besar terlontar hingga stasiun kelima, tapi tidak terdeteksi aliran piroklastik. Tingkat peringatan berada pada level tiga dari skala lima, yang berarti akses ke gunung dibatasi.

Sakurajima merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang, terhubung dengan Semenanjung Osumi di Kyushu, pulau utama Jepang bagian barat daya. Dulunya gunung ini adalah sebuah pulau, tetapi aliran lava pada 1914 menciptakan jalur darat ke semenanjung tersebut.

Pada 13 September 2016, tim ahli dari Universitas Bristol dan Pusat Penelitian Gunung Berapi Sakurajima di Jepang memperkirakan bahwa gunung berapi ini dapat meletus besar dalam waktu 30 tahun; sejak saat itu, dua letusan telah terjadi.

TERPOPULER

TERKINI

10 Jurusan Kuliah yang Mulai Ketinggalan Zaman di Era AI

Jakarta, Satu Indonesia – Harvard University bersama tim ekonom baru-baru ini meneliti relevansi jurusan di perguruan tinggi. Hasilnya, ada sekitar 10 jurusan yang dinilai...