Minggu, November 23, 2025
No menu items!

BPS Ungkap Ratusan Ton Udang Beku Ekspor Dikembalikan, AS Paling Banyak

Jakarta, Satu Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi pengembalian ekspor udang Indonesia secara besar-besaran dari sejumlah negara pada September 2025. Hal tersebut terjadi imbas temuan udang beku mengandung cemaran radioaktif Cs-137.

Negara yang mendominasi pengembalian udang ekspor tersebut ialah Amerika Serikat (AS).

Dalam keterangannya, Senin (3/11/2025), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan pengembalian udang Indonesia yang dilakukan AS sebanyak 152,32 ton atau senilai US$ 1,26 juta setara Rp 20,9 miliar kurs (16.645).

“Reimpor mayoritas dikirim dari Amerika Serikat yaitu sebesar 152,32 ton atau senilai US$ 1,26 juta,” jelas Pudji.

Sementara secara total ekspor yang dikembalikan pada September 2025 sebesar 240,54 ton atau senilai U$ 2,09 juta. Informasi ini menjawab terkait banyaknya ekspor udang ke AS yang dikembalikan ke Indonesia.

Dalam keterangannya pada Rabu (17/9/2025) silam, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Bara Krishna Hasibuan, mengatakan pada awalnya terdapat 18 kontainer udang ekspor yang masih dalam perjalanan menuju Amerika Serikat (AS). Lalu dipulangkan menyusul adanya dugaan udang beku yang terpapar Cs-137.

“Sejak tanggal 2 September 2025, terdapat 18 kontainer produk udang yang dipulangkan ke Indonesia dalam perjalanan ekspor atau return on board ROB ke Amerika Serikat yang dimiliki oleh PT Bahari Makmur Sejati atau PT BMS,” kata Bara.

Dampak dari pengembalian ekspor udang tersebut tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha, tetapi juga berimbas pada citra dan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.

Penolakan dari negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat memicu kekhawatiran akan standar keamanan pangan dan kualitas produk laut Indonesia.

Selain kerugian ekonomi langsung yang ditaksir mencapai miliaran rupiah, insiden ini berpotensi menurunkan kepercayaan pasar internasional terhadap komoditas ekspor unggulan Indonesia, khususnya udang, yang selama ini menjadi penyumbang devisa penting dari sektor perikanan.

TERPOPULER

TERKINI

10 Jurusan Kuliah yang Mulai Ketinggalan Zaman di Era AI

Jakarta, Satu Indonesia – Harvard University bersama tim ekonom baru-baru ini meneliti relevansi jurusan di perguruan tinggi. Hasilnya, ada sekitar 10 jurusan yang dinilai...