Minggu, November 23, 2025
No menu items!

Gagal Dapat Kerja, Wanita Muda Coba Akhiri Hidup di Kabupaten Sukabumi

Parungkuda, Satu Indonesia – Warga Desa Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat digegerkan dengan sebuah upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang wanita pada Rabu (24/9/2025).

Peristiwa itu terjadi tepatnya di jembatan Kampung Muara RT 01/01, Desa Parungkuda, dimana sang wanita mencoba untuk melompat untuk mengakhiri hidup.

Diketahui, tindakan nekat yang dilakukan oleh seorang wanita berusia 25 tahun, warga Ciambar, Kabupaten Sukabumi tersebut dipicu oleh kekecewaan mendalam akibat gagal diterima bekerja di sebuah pabrik.

Beruntung, aksi nekatnya berhasil digagalkan oleh petugas Pemadam Kebakaran yang segera datang ke lokasi setelah menerima laporan dari warga.

Anggota Satpol PP Kecamatan Parungkuda, Mochamad Duhan, menjelaskan bahwa warga sempat berupaya membujuk korban agar membatalkan niatnya.

Sekitar pukul 09.30 WIB, perempuan itu terlihat sedang berusaha memanjat pagar jembatan dengan maksud melompat ke Sungai Cicatih.

“Warga sudah berupaya membujuk, tapi perempuan ini tetap mau lompat. Warga lainnya kemudia nelpon damkar pos Parungkuda,” jelas Duhan.

Setibanya di lokasi, tim damkar dengan sigap menarik tubuh korban dan menggagalkan upayanya untuk melompat dari atas jembatan.

“Setelah diselamatkan, korban dibawa ke Pos Damkar Parungkuda untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya lagi.

Anggota Tim Penyelamatan Wilayah II Parungkuda Damkar Kabupaten Sukabumi, Yogi Sopandi, menuturkan mereka langsung meluncur ke lokasi setelah menerima laporan upaya percobaan bunuh diri dari warga di sekitar tempat kejadian.

“Setelah digagalkan, kami bawa ke pos damkar, dan berkoordinasi dengan aparat lainnya,” ucap Yogi.

Menurutnya, pihak kepolisian kemudian membantu melakukan pemeriksaan awal, juga berkoordinasi dengan P2BK Ciambar untuk menghubungi keluarga korban.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban sempat berpamitan kepada orang tuanya untuk melamar pekerjaan di salah satu Perusahaan atau pabrik garmen yang berlokasi di Parungkuda.

Setelah mengikuti proses seleksi, korban menerima kabar bahwa dirinya tidak diterima bekerja. Kegagalan tersebut membuatnya sangat terpukul, terlebih karena saat itu ia juga tengah menghadapi persoalan pribadi dengan sang kekasih.

“Setelah menerima kabar tidak diterima kerja dan dipengaruhi persoalan pribadi, korban tampak depresi dan kemudian menuju jembatan,” ujarnya.

Kini korban sudah dikembalikan ke pihak keluarga, dengan pengawasan dari instansi pemerintah dan lembaga kesehatan setempat.

TERPOPULER

TERKINI

10 Jurusan Kuliah yang Mulai Ketinggalan Zaman di Era AI

Jakarta, Satu Indonesia – Harvard University bersama tim ekonom baru-baru ini meneliti relevansi jurusan di perguruan tinggi. Hasilnya, ada sekitar 10 jurusan yang dinilai...