.){kind=link}
Samarinda, Satu Indonesia – Shanghai Shijing New Energy Technology Co. Ltd., menambah sederet perusahaan asal China tertarik untuk berinvestasi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat menerima kunjungan mereka, Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud (Harum).menerima paparan rencana investasi di Ruang VVIP Rumah Jabatan Gubernur Kaltim Kompleks Pendopo Lamin Etam, pada Kamis (14/8/2025) malam.
Investasi Shanghai Shijing New Energy Technology rencananya akan dilakukan di sekitar Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Perusahaan asal Anhui, China itu berencana membangun dua pabrik. Yakni pembangkit listrik biodiesel dan pabrik penunjang kelistrikan.
“Kebutuhan kita pasti besar. Apalagi dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara. Saya pikir cocok, silakan buat di sini,” kata Gubernur bersemangat atas rencana ini.
Kendati begitu, Gubernur Kaltim tetap memberi catatan kepada pihak Shanghai Shijing New Energy Technology. Diantaranya soal pasokan bahan baku harus tersedia cukup agar perusahaan bisa eksis dalam jangka panjang.
“Jangan sampai kita bangun, tapi tidak ekonomis dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat,” pesan Gubernur Harum didampingi Kepala DPMPTSP Kaltim Fahmi Prima Laksana.
Sementara itu, Executive Vice President Shanghai Shijing New Energy Technology Zhang Shimin menyatakan bahwa perusahaan mereka sangat berpengalaman dalam pengembangan industri limbah menjadi biodiesel, begitu pula bioenergi.
Untuk meyakinkan sang Gubernur, dirinya mengundang agar dapat melihat langsung pabrik biodiesel dan bioenergi mereka di Anhui, China. Atas ajakan tersebut, Gubernur mengaku sangat tertarik.
Untuk merealisasikan rencana pengembangan pabrik industri biodiesel ini, Shanghai Shijing New Energy Technology siap menggelontorkan investasi tidak kurang dari setengah triliun rupiah. Mereka siap mengolah limbah B3 oli bekas menjadi biodiesel.
Gubernur berharap untuk penyediaan bahan baku industri ini, Shanghai Shijing New Energy Technology bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan tambang di Kaltim untuk mendapatkan oli bekas sebagai bahan baku.
Demikian pula untuk pabrik penunjang kelistrikan, mereka akan menyiapkan dana sekitar Rp400 miliar.
.
Dua pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 52 hektare milik Pemprov Kaltim dan nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan daerah (perusda), misalnya dengan PT Melati Bhakti Satya (MBS).
Pabrik penunjang kelistrikan akan memproduksi berbagai kebutuhan kelistrikan, seperti kabel, trafo, tiang listrik, tiang pancang dan lain-lain.
“Selama ini, penunjang kelistrikan diambil dari Jawa. Kenapa kita tidak buat sendiri di Kaltim,” kata Executive Vice President Shanghai Shijing New Energy Technology Zhang Shimin meyakinkan.
.
Liu Suiping, Senior Advisor Shanghai Shijing New Energy Technology menambahkan, dari pembangkit listrik bioenergi akan dibangun solar panel.
.
“Kapasitasnya 750 watt per panel. Tahan sampai 25 tahun,” ungkap Liu Suiping.
.
Untuk pabrik penunjang kelistrikan bahan baku tersedia dari silica. Di Kaltim banyak, antara lain di Kutai Kartanegara dan Berau.
Perusahaan ini juga siap membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Dimana jumlah sampah di Samarinda sekitar 600 ton per hari.
.
Samarinda 600 ton per hari. Total 1000 ton per hari. Bila ditambah sampah-sampah dari Kukar.
“Energi listrik yang dihasilkan sekitar 20 MW,” beber Liu Suiping.
Pertemuan dihadiri Wang Xue Cheng (konsultan), Hartono (Ketua Kadin Anhui), Sissy (Representative Anhui – Kaltim), Edo Sigit (konsultan) dan Tantiko (translator).
Redaksi