Samarinda, Satu Indonesia – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perdagangan bersama PT Pertamina menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg di dua kecamatan sebagai respons atas keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan naiknya harga gas subsidi pasca Iduladha.
Operasi pasar berlangsung selama dua hari, yakni Rabu (11/6/2025) di halaman Kantor Kecamatan Samarinda Seberang dan Kamis (12/6/2025) di halaman Kantor Kecamatan Samarinda Ulu. Masing-masing kecamatan mendapat kuota sebanyak 560 tabung gas.
Harga jual gas dalam operasi pasar ini ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat pangkalan. Harga ini jauh lebih rendah dibanding harga di lapangan yang sempat menembus Rp43.000 per tabung.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Yuyum Puspitaningrum, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Wali Kota Samarinda Andi Harun, untuk menanggulangi gejolak pasokan dan harga elpiji subsidi di masyarakat.
“Operasi pasar ini untuk menstabilkan kembali distribusi dan harga gas elpiji 3 kg di Samarinda. Kami ingin memastikan masyarakat yang berhak bisa memperoleh elpiji subsidi dengan harga yang wajar sesuai ketentuan pemerintah,” terang Yuyum.
Ia juga menegaskan, Pemkot akan terus berkoordinasi dengan Pertamina dan melakukan evaluasi berkala terhadap distribusi elpiji 3 kg agar tepat sasaran. Pemantauan terhadap jalur distribusi juga akan diperketat guna mencegah penyalahgunaan pasokan subsidi.
Sementara itu, Camat Samarinda Ulu, Sujono, menyampaikan bahwa operasi pasar terbuka bagi seluruh warga Samarinda yang memenuhi syarat, tidak terbatas hanya untuk warga kecamatan tempat pelaksanaan.
“Yang penting membawa surat keterangan dari RT bahwa mereka memang warga tidak mampu atau pelaku usaha kecil. Kami terbuka untuk siapa pun, asalkan tujuannya jelas,” jelas Sujono.
Ia juga menyoroti persoalan penyalahgunaan gas subsidi oleh pelaku usaha besar, yang dinilai menjadi salah satu penyebab kelangkaan dan melonjaknya harga di pasaran.
“Gas melon ini untuk warga kurang mampu dan usaha mikro, bukan restoran besar atau usaha komersial. Kami minta semua pihak ikut menjaga distribusi agar tepat sasaran,” tegasnya.
Pemkot Samarinda berharap kegiatan ini dapat membantu mengatasi kebutuhan masyarakat sekaligus menekan praktik penjualan di atas HET. Operasi pasar elpiji 3 kg ini rencananya akan terus digelar secara berkala jika situasi belum stabil.