Kutai Kartanegara, Satu Indonesia – Sebagai tindak lanjut penanganan longsor yang terjadi di KM 28 Desa Batuah, Loa Janan beberapa waktu lalu, pihak terkait telah sepakat untuk melakukan kegiatan pengujian tanah oleh Tim Geoteknik Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Pada Senin (28/04/2025), kegiatan pengujian tanah tersebut dilakukan tepatnya di lokasi di KM 28 Dusun Tani Jaya, RT.25 Desa Batuah, Kec. Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim dan dengan dikawal serta diamankan langsung oleh Polsek Loa Janan melalui Bhabinkamtibmas Desa Batuah.
Kejadian longsor beberapa waktu lalu diketahui mengakibatkan penurunan badan jalan poros utama, serta kerusakan pada rumah ibadah dan sejumlah rumah warga, yang berdampak pada terganggunya akses transportasi serta potensi bahaya bagi keselamatan masyarakat.
Setelah video longsor itu viral di media sosial, kejadian tersebut mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian dan pemerintah setempat. Dimana memang kondisi jalan di sana sudah beberapa kali mengalami penurunan. Bahkan, penurunan tanah kali ini merupakan yang terparah hingga mencapai sekitar 50 cm lebih.

Dalam keterangannya, Senin (28/4/2025), Kapolsek Loa Janan AKP Abdillah Dalimunthe, menyampaikan bahwa kehadiran anggota kepolisian, merupakan bentuk nyata kepedulian dan peran aktif Polri dalam mendukung penanganan bencana serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Polri hadir bukan hanya saat penindakan, tetapi juga dalam setiap upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Kami terus bersinergi dengan pemerintah desa, TNI, serta pihak-pihak terkait lainnya demi keselamatan warga,” ujarnya.
Kegiatan pengujian dipimpin oleh Drs. Ir. Pieter Lalong selaku Ketua Tim Geotek Unmul, yang menyampaikan bahwa pengambilan sampel dilakukan pada lima titik dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya, mengingat kendala cuaca dan kondisi teknis.
Sebelumnya, Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, mendorong perbaikan agar segera dilakukan. Mengingat status jalan tersebut merupakan jalan nasional, maka tanggung jawab perbaikan berada di bawah Balai Jalan Nasional. Namun, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar) telah melakukan penanganan sementara.
Beberapa waktu lalu lokasi longsor juga sudah ditinjau oleh anggota DPRD Kukar, dan direncanakan akan ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait masalah ini,” kata Hery Rusnadi saat ditemui pada Sabtu (26/04/2025).

Hery menambahkan, masyarakat setempat mengeluhkan bahwa aktivitas pertambangan di sekitar lokasi yang diduga turut memperparah kondisi tanah. Namun, hal ini masih perlu dibuktikan melalui kajian akademis.
“Kami mengusulkan agar tim ahli dari Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan penelitian untuk memastikan penyebab longsor,” tambahnya.
Selain rumah warga, Hery juga mengungkapkan terdapat rumah ibadah yang turut terdampak. Saat ini, warga terdampak longsor telah mengungsi ke rumah sanak keluarga mereka untuk sementara waktu.
Ia juga menjelaskan secara geologis, tanah di Kalimantan Timur memang tergolong rawan bergerak. Fenomena jalan amblas di sejumlah titik Kecamatan Loa Janan sudah terjadi sejak lama, bahkan sebelum pembangunan jalan tol.
“Di KM 28 ini, jalan sudah beberapa kali diaspal, tetapi tetap turun lagi karena pergerakan tanah. Kami masih menunggu hasil kajian Unmul dan berharap perbaikan bisa dilakukan secepatnya demi keselamatan masyarakat,” tandasnya.
