Kamis, April 17, 2025
No menu items!

Tanggapan DPR Soal Kebijakan Tarif Resiprokal Trump

Jakarta, Satu Indonesia – Kebijakan pemerintahan Donald Trump soal tarif resiprokal AS diperkirakan akan meningkatkan risiko ketidakpastian keuangan global.

Hal ini ditandai, menjelang ataupun setelah diumumkannya kebijakan tarif resiprokal, hampir seluruh indeks bursa saham di berbagai negara merosot jatuh.

Dalam keterangannya pada Senin (7/4/2025), Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengungkapkan bahwa beberapa ekonom dunia pun berpandangan bahwa kebijakan tarif juga akan meningkatkan inflasi AS, memperlambat penurunan suku bunga bank sentral AS, memperkuat indeks mata uang dollar, meningkatkan hutang AS, menjadi pemberat pertumbuhan dan bahkan berpotensi mengerah pada resesi ekonomi AS.

Ia menilai pemerintah perlu merumuskan langkah antisipatif jangka pendek untuk mencegah terjadinya spill over atau membanjirnya berbagai produk asing ke Indonesia dari negara-negara yang terdampak.

“Semangat dan upaya tetap menjaga dan memelihara hubungan baik dengan negara mitra dagang perlu dilakukan pemerintah melalui diplomasi dan negosiasi patut didukung,” kata Aries.

Disamping itu, lanjut dia, Indonesia perlu terus memantau dinamika global yang sedang berlangsung.

“Kami juga memandang perlu penyampaian narasi dan komunikasi yang terpadu, konsisten dan berkelanjutan untuk memitigasi, mengurangi ketidakpastian, meredam sentiment negatif dan menepis keraguan baik investor ataupun pelaku pasar,” tambahnya.

Saat acara Liberation Day pada Rabu (2/4/2025), Adies menyampaikan usulan terhadap babak baru perang dagang versi 2.0 yang telah dimulai ini, diantaranya yaitu:

  1. Negoisasi segera dengan AS
  2. Fasilitasi ekspor ke pasar alternatif
  3. Lindungi industri ekspor unggulan
  4. Cegah PHK massal di sektor ekspor
  5. Cegah produk asing banjir di Indonesia
  6. Mitigasi tekanan ke rupiah, pasar saham, suku bunga antar bank dan imbal hasil SBN
  7. Narasi dan komunikasi pemerintah harus kuat dan konsisten
  8. Perkuat kerjasama dengan ASEAN, BRICS dan OECD
  9. Lanjutkan deregulasi dan reformasi struktural
  10. Jaga kepercayaan investor dan pelaku pasar

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif besar-besaran pada impor AS di Rose Garden di Gedung Putih, Washington pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

Dilihat dari unggahan instagram @realdonaltrump pada Kamis (3/4/2025), Trump menyebut akan mengenakan tarif dasar 10% pada semua impor ke Amerika Serikat dan bea yang lebih tinggi pada beberapa mitra dagang terbesar negara ini.

Presiden yang baru saja terpilih dari Partai Republik ini mengatakan tarif “timbal balik” sebagai respons terhadap bea masuk dan hambatan non-tarif lainnya yang dikenakan pada barang-barang AS.

Ia menilai pungutan baru ini akan meningkatkan lapangan kerja bagi manufaktur di negeri Paman Sam.

Dalam daftar yang diperlihatkan Trump, China dikenai tarif 34 persen. Sedangkan Uni Eropa 20 persen, Vietnam 46 persen, Jepang 24 persen, India 26 persen, Korea Selatan 25 persen, Thailand 36 persen, Swiss 31 persen, Indonesia 32 persen, Malaysia 24 persen, dan Kamboja 49 persen.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI

Tanaman Hias Termahal di Indonesia, Berani Beli?

Samarinda, Satu Indonesia – Tanaman hias telah menjadi hobi yang populer, dan beberapa orang bersedia membayar mahal untuk tanaman yang langka, berkualitas dan nilai...