 yaitu peningkatan indeks tata kelola pengadaan barang dan jasa di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025.){kind=link}
Samarinda, Satu Indonesia – Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menegaskan bahwa salah satu hal yang ingin diraih dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa (barjas) yaitu peningkatan indeks tata kelola pengadaan barang dan jasa di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025.
“Sekarang indeksnya 86, itu kategorinya sudah baik, dengan harapan dikategori yang sudah baik ini kita berharap bisa dipertahankan dan jika perlu ditingkatkan, oleh karena itu, para pengguna anggaran KPA dan PPTK tentu berkontribusi dengan baik untuk hal ini,” pinta Sri Wahyuni, dalam keterangannya belum lama ini, dikutip Jum’at (17/1/2025).
Sekda menambahkan, meskipun masih memiliki catatan terkait dengan pengadaan barang jasa tahun 2024. Memang, katanya, tidak ada yang sempurna, tetapi para petugas pengadaan barang dan jasa bertugas menyempurnakan hal-hal yang menjadi persoalan.
“Tahun 2024 kita catatkan realisasi tender pengadaan barang dan jasa mencapai seratus persen, oleh karena itu kita berikan apresiasi kepada semua yang sudah terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa,” tambahnya.
Sri Wahyuni lebih lanjut menjelaskan ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian bersama khususnya para petugas pengadaan barang dan jasa adalah penganggaran tahun 2025, percepatan untuk pengadaan barang dan jasa, agar rencana umum pengadaan (RUP) bisa segera dituntaskan.
“Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengadaan barang dan jasa adalah pemenuhan komitmen penggunaan prodak dalam negeri minimal 95 persen, kemudian pelaksanaan e-purchasing minimal 30 persen, konsolidasi dan juga dukungan belanja kepada UMKM,” tandasnya.
Redaksi