satuindonesia.co.id, Balikpapan – Warga di Jalan Jenderal A. Yani RT 03, Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dibuat geger menyusul aksi nekat yang dilakukan seorang warga yang melompat dari gedung berketinggian 12 meter.
Seusai sempat mendapatkan perawatan di RS Beriman Balikpapan, korban yang bernama Abdul Razak, seorang warga karang Jawa di kawasan RT 03 Kelurahan Karang Jati Kecamatan Balikpapan Tengah ini akhirnya meninggal dunia.
“Ia pulang dari kerja sekitar pukul 15.00 Wita, mengeluh pusing, dan berbagi cerita tentang kesedihannya karena orang tuanya baru saja berangkat umrah,” Umailah, Isteri Korban, Sabtu (2/11/2024).
Setelah melaksanakan sholat Isya bersama keluarga, AR masuk ke kamar dan mengunci pintu. Kondisi semakin mengkhawatirkan ketika AR keluar kamar mengenakan sarung dan menyembunyikan tangannya yang berbalut dalam baju.
“Menurut istri korban, ada bercak darah yang tersembunyi di balik bajunya. Ketika ditanya hendak ke mana, korban hanya mengatakan ingin membuang sampah,” jelasnya.
Tak lama kemudian, AR melangkah menuju pagar gedung eks-Bank BTN, melompat, dan terjatuh dari ketinggian sekitat 12 meter.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Karang Jati, Brigpol Sulastyo Aji mengatakan, la bersama Lurah dan Babinsa, setelah mendapat laporan ada orang melompat dari sebuah gedung langsun mendatangi lokasi kejadian.
“Dilokasi kejadian kami melihat, korban AR sudah tergeletak di lereng setinggi 12 meter di belakang rumahnya,” ujarnya.
Kabid Kedaruratan BPBD Kora Balikpapan, Subagyo mengatakan, saat dievakusi korban masih dalam keadaan sadar namun mengalami pendarahan pada bagian hidung dan telinga.
“Korban langsung kita evakuasi ke RS Beriman Balikpapan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, membenarkan lokasi kejadian.
“Adapun lokasi kejadian berada di Jalan A. Yani RT 03, Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah,” jelasnya.
Dikatakannya, berdasarkan informasi korban dulu sempat mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami geger otak, sehingga mengalami depresi. Bahkan korban sempat di rawat di RSJ Samarinda akibat sakit yang dideritanya tersebut.
(MH/HL)