satuindonesia.co.id, Jakarta – Pihak Istana Negara melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan berencana meniadakan sesi wawancara cegat atau doorstop wartawan kepada Prabowo Subianto usai dilantik sebagai presiden kelak.
Wawancara dalam sesi ini, umumnya, pertanyaan yang muncul adalah pertanyaan bebas dari wartawan, termasuk menyangkut isu yang lagi hangat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam program Gaspol Kompas.com pada Kamis (26/9/2024) mengatakan bahwa pihaknya ingin nanti tidak terjadi simpang siur.
“Ini (misalnya) presiden lagi di pasar ditodong pertanyaan ini. Kami ingin supaya nanti tidak simpang siur,” kata Hasan Nasbi, dilansir dari Kompas.
Menurutnya, tidak selamanya presiden langsung mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan wartawan.
“Aspek kenegaraan sangat luas,” tambahnya.
Pihaknya bermaksud supaya nggak kaget-kaget presiden ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan dadakan.
“Kadang-kadang kami harus cek ke menteri, cek ke dirjen, cek ke kepala badan, kepala lembaga untuk tahu progres pastinya, data yang lebih detailnya,” jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa akses jurnalis terhadap Prabowo Subianto setelah bertugas sebagai presiden akan dibatasi. Sebagai gantinya, Prabowo hanya akan menyampaikan keterangan resmi.
Redaksi