satuindonesia.co.id, Balikpapan, Kementerian BUMN kembali gelar Pasar Digital (PaDi) UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 selama tiga hari 18-21 Juli di Mall e-Walk Balikpapan Super Block (BSB) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan PaDi UMKM di Balikpapan ini menampilkan bazar fashion, penyerahan bantuan greenhouse, teknologi tepat guna pilah sampah dan program pengelolaan air serta Conference.
Kegiatan ini dibuka secara resmi dengan ditandai pemukulan tifa yang dilakukan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting didampingi Pejabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dan VP Synergy Telkom Indonesia Candra Kusuma Wardhana pada Kamis (18/7/2024).
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan, PaDi UMKM Indonesia kali ini bertema Bersama BUMN Bangun Ekosistem UMKM merupakan perhelatan kelima yang digelar sejak tahun 2021.
“Pekan lalu, kita laksanakan expo di Jakarta dan lanjut di Balikpapan, Kaltim sebagai terasnya Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.
PaDI UMKM Expo pertama kali diikuti 244 pelaku UMKM dengan volume transaksi RP1,6 miliar. Pada Tahun 2023, PaDI UMKM expo diikuti 560 peserta dengan nilai transaksi sangat signifikan Rp18,7 miliar.
“Kita harapkan 2024 bisa melampaui angka Rp18,7 miliar,” harapnya.
Dikatakannya, awalnya Padi UMKM Expo dilakukan secara virtual selama 8 hari. Namun sekarang ini dilakukan selama 31 hari. Peserta PaDI UMKM Expo 204 secara virtual diikuti lebh dari 500 pelaku UMKM. Dimana peran BUMN terhadap UMKM yakni melakukan pembinaan dan pelatihan melalui 250 rumah BUMN yang tersebar di Indonesia.
“Kalau di Balikpapan ada rumah BUMN Pertamina sehingga bapak ibu yang memiliki binaan bisa join di rumah BUMN,” tegasnya.
Kedua, dukungan pembiyaan melalui BUMN. Dana ini dikumpulkan BUMN dan menjadi satu dikelola BRI untuk pembiayaan usaha mikro dengan bunga murah.
“Ketiga dukungan pemasaran seperti PADI baik online maupun offline. Kegiatan bukan hanya di Jakarta tapi juga daerah termasuk yang di Balikpapan,” ucapnya.
PaDi UMKM akan memperluas pasar UMKM dan membuka peluang dilirik 94 BUMN dalam waktu cepat yang memiliki puluhan ribu buyer grup.
.
“Kalau dulu menjadi vendor BUMN sangat sulit, tapi setelah masuk di PaDi memberi peluang luas bagi UMKM, selain ada business matching dan pasar offline,” paparnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengatakan, Ketika BUMN mampu melakukan branding produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), maka UMKM akan semakin berkembang pesat.
“Saya yakin kalau BUMN mau membranding, UMKM kita tidak lagi naik kelas tapi terbang ke langit,” paparnya.
Akmal Malik memberikan apresiasi BUMN yang menggelar pasar digital bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia secara hybrid dan pelaku UMKM di Kaltim secara offline.
Dikatakannya, ajang PaDi UMKM ini pihak BUMN masuk dalam dua sisi mendukung produksi dan distribusi pasarnya.
“Intervensi-intervensi seperti ini sangat penting untuk mentrigger pasar UMKM lebih jauh berkembang,” paparnya.
Akmal Malik mengakui, kelemahan pelaku UMKM di Kaltim adalah ketersedian bahan baku. Yakni bahan baku harus didatangkan dari daerah lain seperti Pulau Jawa dan Sulawesi.
“Kaltim memiliki banyak keunggulan, namun setiap daerah pasti juga memiliki masalah,” tukasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Kaltim menggandeng perguruan tinggi sebagai langkah maju sekaligus solusi untuk menjawab permasalahan di daerah.
“Ini langkah yang sangat kedepan dan bisa mendorong tripartit kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi dan BUMN,” tutupnya.
(MH/HL)