satuindonesia.co.id, Jakarta – Dunia saat ini masih menghadapi tiga krisis global, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
Agar dampaknya tidak meluas ke berbagai aspek kehidupan, seperti lingkungan, kesehatan, masyarakat, dan laju pembangunan, ketiga krisis ini perlu segera ditangani.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, di Arboretum Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Jumat (5/07/2024).
Dalam kesempatan tersebut, lebih jauh Wapres memaparkan 3 langkah strategis dalam upaya menangani krisis iklim.
“Pertama, dorong riset dan pengembangan teknologi inovatif untuk pemulihan lahan terdegradasi dan dampak perubahan iklim,” pesan Wapres, dalam keterangannya, dikutip Jumat (5/07/2024).
Ia pun meminta agar teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidrolik terus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca.
“Kedua, pastikan bahwa dampak perubahan iklim ditanggung secara adil dan merata, dengan mempertimbangkan tanggung jawab sejarah, tingkat kerentanan, dan kapasitas masing-masing pihak,” lanjutnya.
Dalam hal ini, ia mengarahkan segenap pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan mitigasi dan adaptasi iklim yang memperhitungkan kebutuhan dan kerentanan kelompok yang terpinggirkan.
“Ketiga, perkuat tata kelola lahan dan hutan,” tegasnya.
Untuk mewujudkan tata kelola lahan dan hutan yang lebih baik, Wapres meminta agar pihak terkait meningkatkan pengawasan aktivitas yang dapat memperburuk degradasi lahan, serta meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan penegakan hukum dengan penerapan sanksi yang sesuai.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa segala upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah perjuangan untuk memberikan lingkungan yang baik bagi generasi saat ini hingga generasi selanjutnya.
“Perjuangan mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan sepenuhnya ditujukan untuk melindungi dan mempersiapkan pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan datang, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan pelestarian sumber daya alam,” ungkap Wapres.
“Tanah Kita, Masa Depan Kita. Melalui langkah-langkah konkret, Indonesia terus berupaya membangun ketahanan lingkungan untuk mewarisi bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar melaporkan, rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia telah berlangsung sejak 5 Juni hingga acara puncak pada 5 Juli hari ini.
“Kegiatan dalam konteks partisipasi publik yang luas seperti untuk pemulihan lingkungan dengan sedekah hutan, penanaman pohon dan mangrove di berbagai daerah, coastal clean up di Banten, festival sungai seperti di Ciliwung, kemah lingkungan komunitas vespa Modsmayday menanam, dan lain-lain,” urainya.
Khusus pada acara puncak hari ini, Siti Nurbaya mengatakan bahwa dirinya mengundang 44 Duta Besar negara sahabat, 14 mitra Pembangunan, serta Para Pemimpin Redaksi Media Nasional dan 57 perwakilan pemuda penggiat lingkungan.
“Acara dikemas dalam bentuk jamuan makan siang persahabatan untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara sahabat dan organisasi internasional dalam rangka menjalin kerja sama di bidang lingkungan hidup dan kehutanan,” ungkapnya.
Redaksi