satuindonesia.co.id, Surabaya – Gelaran laga terakhir Cabang olahraga (Cabor) Panjat Tebing pada ajang ASEAN University Games (AUG) 2024 atau Pekan Olahraga Mahasiswa se-Asia Tenggara digelar di kompleks lapangan KONI Jatim, Surabaya pada Minggu (30/6/2024).
Tim Indonesia mengokohkan diri di pucuk klasemen akhir dengan menambah dua emas dan perak usai kedua medali diraih melalui kategori speed relay putra dan putri.
Kini Indonesia telah mengoleksi enam emas, tujuh perak, dan satu perunggu.
Seusai penutupan, Manajer Panjat Tebing, Hendri Winoto Hasan mengatakan bahwa hasil ini sudah cukup bagus. Terlebih persiapan yang dimiliki cabor panjat tebing tidak banyak waktu. Di satu sisi atlet panjat tebing banyak yang mengikuti kegiatan di daerah masing-masing.
“Kami bersyukur karena hasil ini sesuai ekspektasi dan tidak terganggu dengan kegiatan lain. Masalahnya kami juga mempersiapkan diri menjelang Olimpiade Paris,” kata Hendri, dilansir Diskominfo Jatim.
Dia juga mengungkapkan, persiapan dan program latihan yang dijalani atlet pelatnas berjalan baik. Beberapa di antaranya berlatih di daerah asal, ada pula yang berlatih di kampus. Sejauh ini pihaknya memang tidak menerapkan pemusatan latihan.
“Saya kira memang tidak harus melakukan pemusatan, karena program latihan sudah diserahkan untuk diaplikasikan atlet. Bisa di daerah bisa juga di kampus,” ungkapnya
Kontingen Indonesia cukup dominan di cabor panjat tebing. Enam emas didapat melalui speed perorangan putra-putri, lead putra-putri, dan speed relay putra-putri.
“Adapun emas kategori boulder putra-putri direbut Singapura. Malahan Singapura bisa mendapat emas boulder putra-putri,” tambahnya.
Khusus soal boulder, Hendri menilai Singapura memiliki persiapan yang cukup bagus. Bahkan mereka sudah melakukan latihan terpusat selama tiga bulan.
“Untuk boulder memang ada beberapa catatan. Salah satunya persiapan yang mereka miliki cukup bagus,” tandasnya.
Redaksi