satuindonesia.co.id, Paser – Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ini bakal kekurangan tenaga pendidik, hal diungkapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser.
Selain disebabkan adanya guru PNS yang meninggal dunia, ada sebanyak 130 Guru PNS bakal pensiun di tahun 2024. “ditambah PNS yang meninggal dunia.
Untuk mengatasi persoalan itu, Disdikbud Kabupaten Paser sedang mengupayakan mengurai kekurangan tenaga pendidik maupun kesejahteraannya.
Kepala Disdikbud Kabupaten Paser M. Yunus Syam mengatakan, kekurangan guru di sekolah-sekolah sejauh ini bisa teratasi.
“Dengan mengacu kepada undang-undang guru dan dosen, ungka dia, Disdikbud Paser bisa merekrut pengajar pengganti (Jarti),” kata Yunus, mengutip Prokal.co, Kamis (11/4/2024).
Kalau tenaga honorer di instansi lain, jelas Yunus, tidak bisa mengangkat PTT karena memang tidak boleh.
“Sedangkan UU guru dan dosen menjamin, manakala kekurangan guru, kewajiban pemerintah kabupaten atau kota menyiapkan hal itu,” ujar dia.
Setiap tahunnya, terang Yunus, Guru PNS pensiun tidak kurang dari ratusan orang. Bahkan untuk tahun ini saja sudah terdata sebanyak 130 Guru PNS yang bakal pensiun, belum ditambah dengan PNS yang meninggal dunia.
“Dari awal tahun 2024 sampai sekarang, sudah ada 7 Guru PNS kita meninggal dunia. Kami harus mencari pengganti menggunakan sistem Jarti itu,” Katanya. “Kalau tidak menggunakan sistem itu, siapa yang akan mengajarkan anak-anak, karena hal itulah yang membuat sistem Jarti ini masih tetap digunakan Disdikbud Paser,” terang dia.
Yunus pun berharap Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang direkrut tahun 2023 bisa mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2024 ini.
“Kuota PPPK tenaga pendidik tahun ini disesuaikan dengan jumlah PTT tenaga pendidik di Kabupaten Paser. Baik itu pengajar di Pendidikan anak usia dini, SD, maupun SMP,” tukasnya.
Menurut dapodik, PTT tenaga pendidik di Kabupaten Paser berjumlah 900 orang. Sedangkan kuota PPPK tahun ini juga 900 orang.
“Artinya kita membuka peluang untuk semua, yang perlu dijaga saat ini, yakni kesehatan mereka dan konsentrasi. Jangan sampai saat seleksi tidak hadir karena kesempatan ini tidak datang dua kali,” tutupnya.
Redaksi