Sabtu, Oktober 12, 2024
No menu items!
spot_img

Meski Hilirisasi Produk Pertanian Kaltim Minim, Produk dari Kaliorang Diekspor ke Singapura & Swedia

satuindonesia.co.id, Samarinda – Hilirisasi produk pertanian yaitu mengolah hasil pertanian menjadi bahan pangan jadi masih minim.

Hal itu diungkapkan Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik di Samarinda, Senin (1/4/2024).

Menurutnya, para petani lebih memilih menjual buah segar yang dihasilkan dan belum bisa memaksimalkan buah tersebut menjadi produk yang punya nilai ekonomi lebih.

“Karena itu, beberapa waktu lalu telah didatangkan PT Mutigo Indonesia yang melakukan hilirisasi produk pisang di Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Pemasaran produksinya sudah sampai negara Singapura dan Swedia,” kata Akmal Malik, mengutip AntaraKaltim.

Hilirisasi produk pertanian yang dihasilkan setiap daerah, tambah Akmal, harus bisa dilakukan para petani.

“Seperti buah yang dihasilkan tidak dijual langsung, tetapi diolah menjadi produk yang siap dimakan dan memiliki nilai tambah. Dan itu sangat bagus, termasuk Jamur yang dikelola Duta Petani Milenial Kaltim nantinya akan diekspor,” ungkapnya.

Akmal lebih lanjut mengungkapkan, hilirisasi produk pertanian dan pangan sangat disukai orang-orang Eropa.

“Inilah pekerjaan rumah kita, dan kita minta nanti kepala dinas terkait untuk membantu hilirisasi produk-produk holtikultura dan pangan di Kaltim agar bisa maju dan berkembang,” ujarnya.

Untuk hilirisasi produk, sambung Akmal, pemerintahan yang dipimpinnya siap memberikan bantuan alat produksi melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura maupun dinas terkait lainnya.

PT Mutigo Indonesia dan juga Founder Petani Muda Keren (PMK) Gede Agung Wedhatama dari Bali diminta Pj Gubernur untuk bisa membantu.

“Karena gerakan PMK di Bali sudah jalan,” jelasnya.

Gede Agung Wedhatama mengakui bahwa Kaltim memiliki demand (permintaan) untuk kebutuhan buah-buahan sangar besar, serta lahan juga tersedia termasuk iklim mendukung.

“Tantangannya SDM atau tenaga kerja ada atau tidak,” tuturnya.

Ia mengakui regenerasi petani menjadi tantangan umum termasuk seluruh wilayah di Indonesia. Karena itu, Gede mengajak para pemuda-pemudi menjadi petani muda keren.

Ia meyakinkan bahwa bertani itu menyenangkan dan menguntungkan, bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan.

“Itu sudah terbukti seperti petani pepaya California dan pepaya mini di Balikpapan,” tutupnya.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI

Jokowi Resmikan Istana Negara, Peresmian Istana Garuda Dilakukan Presiden Terpilih Prabowo

satuindonesia.co.id, Nusantara - Presiden RI Joko Widodo meresmikan Istana Negara di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Peresmian ini ditandai dengan penekan tombol dan penanda...
- Advertisment -spot_img