Minggu, Oktober 6, 2024
No menu items!
spot_img

Cegah Perundungan yang Sedang Marak, Disdikbud Kota Balikpapan Lakukan Ini!

satuindonesia.co.id, Balikpapan – Salah satu upaya untuk mengantisipasi aksi perundungan yang belakangan marak di kalangan pelajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan telah membentuk Tim Penanganan Pencegahan Kekerasan (TPPK) di seluruh sekolah di Balikpapan dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufiq, menyampaikan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi, termasuk membentuk Tim Penanganan Pencegahan Kekerasan (TPPK) di seluruh sekolah di Balikpapan dengan melibatkan masyarakat sekitar, sebelum kasus perundungan marak terjadi di Kota Balikpapan,

“Kami melibatkan siswa-siswi dari berbagai organisasi seperti Osis dan Pramuka untuk bersama-sama menjaga keamanan di sekolah,” kata Irfan kepada awak media, Selasa (12/3/2024).

Ia mengatakan, walaupun begitu, Disdikbud Kota Balikpapan juga akan terus melakukan sejumlah evaluasi dan langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang di masa depan. 

Misalnya, memaksimalkan peran TPPK di setiap sekolah yang telah dibentuk, dengan mengumpulkan seluruh tenaga pendidikan seperti di SMP Negeri 13 Balikpapan dengan munculnya kasus kekerasan di sekolah. 

Bersama tenaga pendidik ini, lanjutnya, pihaknya membahas langkah-langkah konkret yang harus diambil guna mencegah perundungan dan bullying di sekolah kedepannya.

Kasus perundungan yang terjadi di SMP Negeri 13 sudah ditangani oleh pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Balikpapan dan semua pihak yang terlibat telah  menandatangani surat damai.

Maka dari itu, Irfan mengingatkan kepada masyarakat untuk berhenti menyebarluaskan video perundungan tersebut, sebab kasus telah ditangani dan diselesaikan secara hukum.

Irfan juga mengajak guru dan tenaga pendidik di Kota Balikpapan untuk mengingatkan siswa-siswa agar bijak dalam menggunakan media sosial. 

“Hati-hati dalam menyebarkan konten yang dapat menimbulkan reaksi berlebihan,” ujarnya.

Sementara itu, SMP Negeri 13 telah membuat ikrar atau janji siswa-siswi sebagai upaya untuk meningkatkan solidaritas di antara para pelajar, sebagai upaya memberi semangat para siswa untuk bersatu dan tidak membully antar sesama teman.

Redaksi

(FK/HL)

TERPOPULER

TERKINI

- Advertisment -spot_img