satuindonesia.co.id, Balikpapan – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, ratusan warga dari berbagai elemen melaksanakan aksi bersih-bersih Pantai di Kota Balikpapan, tepatnya di Pantai Eks Hotel Le Granduer, Balikpapan.
Staf Ahli Menteri KLHK RI Bidang Energi Prof Dr Haruni Krisnawati, S.Hut, MSi, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan DR Mini Farida, ST, MSi serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, turut menghadiri kegiatan ini.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menyampaikan Kota Balikpapan ditunjuk menjadi salah satu dari 40 Kota Kabupaten se Indonesia untuk melaksanakan HPSN.
“Salah satu lokasi yang juga akan ada video konfren dengan ibu Mentri KLHK untuk di Kaltim lokasinya di Balikpapan tempatkan di pantai Le Greanduer,” ucapnya.
Sudirman mengungkapkan awalnya akan dilakukan aksi bersih-bersih sampah di darat, akan tetapi karena tidak ditemukan maka dilakukanlah aksinya di Pantai yang mana sampahnya harian begitu ada air pasang surut sampah tertinggal.
“Jadi kita pilih di pantai Le Greanduer untuk fokusnya,” tegasnya.
Ia mengatakan DLH Kota Balikpapan menurunkan sebanyam 60 orang petugas dengan dua unit truk kendaraan untuk menangani sampah di Pantai.
Tambahnya, total 9 ton dalam satu hari untuk sampah pesisir dan 380 ton untuk yang ada darat, yang dibersihkan petugas DLH.
Masyarakat diimbau tidak membuang sampah sembarangan baik di pesisir pantai, di darat, maupun di pegunungan.
Hal ini dikarenakan sampah dari darat dan di pegunungan juga terbawa arus sungai dan dan akan ke laut ketika hujan, kemudian menumpuk di garis pantai saat air surut.
“Kegiatan aksi bersih – bersih sampah ini dilaksanakan di Puncak HPSN 2024 yang dilaksanakan secara serentak di 34 Provinsi di Indonesia yang dipimpin langsung Menteri KLHK RI Siti Nurbaya Bakar di Karawang, Jawa Barat melalui siaran daring,” ujar Staf Ahli Menteri KLHK RI Bidang Energi, Prof Dr Haruni Krisnawati, S.Hut, MSi.
Dikatakannya, kegiatan ini dilaksanakan berkerjasama dengan Pemda setempat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk pelajar, pemuda, aktivis lingkungan dan komunitas lingkungan.
Kegiatan ini meliputi pengumpulan sampah, kemudian dipilah dan ditimbang dan aka nada proses pengolahan selanjutnya.
Dimana kegiatan ini sebagai bagian dari edukasi pengolahan sampah yang dikenal dengan Ekonomi Sirkular.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, DR Mini Farida, ST, MSi mengatakan, Kota Balikpapan sebagai salah satu Kota Besar yang menerima penghargaan Adipura Kencana, dimana hal ini juga harus terlihat dari sikap dan prilaku warganya dalam mengelola sampah.
“Jadi Kalimantan ada sebanyak 18 kabupaten dan kota yang mendapatkan anugerah adipura, dan ada 10 kabupaten dan kota yang dapat sertifikat kebersihan, harapannya ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan,” tutupnya.
Redaksi
(FK/HL)