satuindonesia.co.id, Jakarta – Jelang Ramadhan 1445 Hijriah, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, himbau penggunaan pengeras suara mengikuti edaran pengeras suara yang ditertibkan pada 18 Februari 2022.
Dalam edaran tersebut, penggunaan pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dimana hanya paling besar 100 dB, dilansir dari Bisnis.com.
Sementara itu, selama Ramadhan untuk pelaksanaan Salat Tarawih, Tadarus Al-Qur’an serta ceramah dan kajian Ramadhan, edaran tersebut mengatur untuk menggunakan pengeras suara dalam.
Namun, dapat menggunakan pengeras suara luar untuk takbir Idul Fitri di Masjid maupun Musholla. Akan tetapi, hal itu hanya dapat dilakukan hingga pukul 22.00 waktu setempat, lalu hanya boleh dilanjutkan menggunakan pengeras suara dalam.
Perlu diketahui dari tujuan dikeluarkannya edaran mengenai aturan pengeras suara ialah untuk menjaga kerukunan antar masyarakat.
Dimana masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam golongan, suku dan agama. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memastikan penggunaan pengeras suara tidak mengganggu ketenteraman, ketertiban serta kerukunan antar masyarakat Indonesia.
Melansir dari kemenag.go.id, Menag Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas, dilansir dari kemenag.go.id.
Berikut adalah ketentuan yang tercantum dalam Edaran Menag No SE.1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah :
1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.
7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.
8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat