satuindonesia.co.id, Balikpapan – Selama pelaksanaan pemungutan suara ditemukan sebanyak 21 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Balikpapan sempat mendapat perawatan dari tim kesehatan karena menderita sakit.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty. Dirinya mengatakan untuk menjaga kesehatan petugas KPPS saat melaksanakan tugasnya di TPS, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 268 tenaga medis, dan Public Safety Center (PSC), serta 27 puskesmas.
Tenaga medis ini, lanjut diungkapkannya turun langsung ke lapangan memantau dan memberikan pelayanan kesehatan ke TPS-TPS.
“Memang ada beberapa petugas yang kita obati langsung di lokasi tetapi semuanya bergejala ringan, totalnya semua 21 petugas,” kata Andi Sri Juliarty, Rabu (14/2/2024).
Dalam pelaksanaan pemilu ini, Ia mengatakan tak ada petugas KPPS yang dirujuk ke rumah sakit karena penyakitnya tidak terlalu serius, iantaranya ada yang sakit maag, hipertensi, demam hingga sakit kepala. Sehingga langsung diberi obat ditempat.
“Kita obati langsung di lokasi tetapi semuanya bergejala ringan, totalnya semua 21 petugas orang dan tidak ada yang di rujuk ke rumah sakit. Jadi kami mengimbau langsung, minum obat ditempat, kita melihat tadi kami menghimau kepada Ketua KPPS diberi perenggangan istirahat sebentar, baru bekerja lagi, tetap bertugas, gtidak ada yang pulang,” jelasnya.
Data DKK Balikpapan, petugas KPPS yang mengalami sakit ringan itu yakni di berada di 21 kelurahan yakni Sepinggan, Gunung Samarinda, Sepinggan Baru, Lamaru, Manggar, Gunung Sari Ulu, Gra Indah, Klamdasan Ilir, Prapatan dan Teritip.
“21 petugas itu datanya dari Sepingan 1, Gn Samarida 3, sepinggan Baru 2, Lamaru 1, Manggar 1, GSU 3. Graha Indah 1, Klandasan Ilir ada 4, Prapatan 1, Teritip 4 total 21,” ujarnya.
Menurutnya, sakit yang dialami petugas KPPS itu karena punya riwayat sebelumnya, seperti sakit maag maupun hipertensi. Sementara yang demam dan sakit kepala karena kekelahan dan akan flu.
“Yang hipertensi karena memang punya (riwayat) sebelumnya, kemudian yang sakit maag tadi terlambat makan, tadi pagi sudah di TPS. Demam sakit kepala seperti mau flu, itu karena lelah,” paparnya.
“Kami melihat juga di meja-mejanya sudah tersedia vitaminnya, kemudian minuman tersedia jangan sampai kurang minum,” tambanya.
Menurut Dio, selain menurunkan ratusan petugas kesehatan, juga menyiagaan kendaraan ambulans. Termasuk juga ada tujuh puskesmas yang tetap buka selama 24 jam siap melayani.
“Kami menyiapkan 268 petugas, termasuk saya. Kita turun tadi, kemudian ambulan 32 ini keliling terus terbagi dua shift, pagi dan siang. Karena jam 1 sudah selesai kami stanby ditempat masing-masing, 7 puskesmas tetap buka 24 jam,” pungkasnya.
Redaksi
(MH/HL)