Jumat, Desember 13, 2024
No menu items!

Satu Relawan MER-C Dievakuasi dari Jalur Gaza, Dua Lainnya Memilih Bertahan!

satuindonesia.co.id, Gaza – Salah satu relawan MER-C Indonesia, Farid Zanjabil akan mengikuti evakuasi untuk keluar dari jalur Gaza dan kembali ke Indonesia pada Sabtu (9/12/2023) pagi waktu Gaza.

Demi melanjutkan misi dan bantuan kemanusiaan amanah dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina, dua relawan lainnya memutuskan untuk bertahan di jalur Gaza.

Dua relawan MER-C Indonesia lainnya tersebut, adalah Fikri Rfhaq dan Reza Ardilla, tulis akun Instagram MER-C Indonesia.

Relawan MER-C pun melalui unggahan di Instagramnya, memohon do’a agar perjalanan Farid Zanjabil dimudahkan serta dilancarkan hingga sampai ke Indonesia.

Demikian pula dua relawan yang masih bertahan di Gaza, semoga senantiasa dalam lindungan-Nya.

MER-C indonesia juga berharap, semoga agresi ini segera berakhir.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, mengutip Databoks, selama periode 7 Oktober-7 Desember 2023, perang Israel-Hamas telah menewaskan setidaknya lebih dari 17 ribu warga Palestina.

Dirincikan, korban jiwa Palestina di Jalur Gaza mencapai 17.177 orang dan di Tepi Barat 256 orang.

Sementara itu dalam periode sama, jumlah korban jiwa Israel sekitar 1.293 orang.

United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menghimpun data-data korban ini dari Kementerian Kesehatan Gaza dan pemerintah Israel.

Berdasarkan hukum humaniter internasional, pihak yang berperang harusnya berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah jatuhnya korban sipil.

Pihak yang berperang juga harusnya memastikan agar warga sipil bisa mendapat tempat tinggal aman di tengah konflik, serta pasokan kebutuhan pokok yang mencukupi.

Namun, hukum humaniter internasional itu seperti tak berlaku di Jalur Gaza. Selain karena banyaknya jumlah korban, serangan Israel telah meluas dari Jalur Gaza bagian utara hingga selatan, hingga area aman untuk warga sipil kian sempit.

OCHA juga melaporkan pasokan bantuan makin sulit masuk karena kondisi peperangan, sehingga memperparah krisis kelaparan di Jalur Gaza.

Menurut survei yang dilakukan World Food Programme (WFP) saat jeda perang (24-30 November 2023), sekitar 91% responden warga Jalur Gaza tidur dalam kondisi lapar, dan 63% responden pernah melewatkan beberapa hari tanpa makan.

“Kita menghadapi risiko besar akan runtuhnya sistem kemanusiaan,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam siaran pers, Rabu (6/11/2023).

“Komunitas internasional punya tanggung jawab untuk mencegah eskalasi perang lebih jauh dan mengakhiri krisis ini,” kata dia.

Redaksi

TERPOPULER

TERKINI