satuindonesia.co.id, Balikpapan – Sejumlah emak-emak mendatangi Mapolresta Balikpapan imbas menjadi korban arisan bodong untuk membuat laporan polisi pada Jum’at (26/1/2024).
Arisan yang dijalankan oleh pasangan suami istri Berinisial A dan Y, merupakan oknum warga yang menghuni rumah sewaan di kawasan Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara yang menawarkannya melalui platform facebook meeugikan para korban mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Kedua pelaku, memiliki member kurang lebih 400 orang dan terbagi dalam beberapa grup. Akhirnya perbuatan culas kedua pelaku ini terungkap setelah beberapa anggota arisan mengeluh soal penggoncangan undian. Di mana yang keluar adalah nama yang tidak terdaftar sebagai anggota atau peserta arisan.
Namun belakangan, diketahui beberapa nama yang keluar tersebut merupakan nama yang dibuat sendiri oleh terduga pelaku atau fiktif.
“Saya ikut arisan ini berdua dengan suami, dengan membayar uang dua juta per bulan selama sembilan bulan, artinya uang kami sudah disetor sebanyak Rp 18 juta rupiah. Tapi, saat goncang yang selalu dapat arisan nama-nama fiktif,” ujar FA, warga Telagasari, Balikpapan Kota, yang turut menjadi korban.
Dalam kesempatan itu, FA kemudian meminta agar uangnya dikembalikan. Namun terduga pelaku mengaku jika semua uangnya telah habis.
“Uangnya habis digunakan sendiri terduga pelaku,” ungkapnya.
FA dan sejumlah korban lain sebelumnya juga mendesak terduga pelaku melalui pertemuan di kediamannya. Kepada para korban, terduga pelaku mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap dan saat ini belum dapat menggantikan uang para korban yang telah masuk.
Sementara itu, Kapolresta Balikpapan, Kombes Polisi Anton Firmanto mengatakan, jika saat ini pihaknya masih mempelajari kasus tersebut. Termasuk mendata jumlah korban serta total kerugiannya.
“Kepada masyarakat kami imbau gunakan tabungan dengan baik, gunakan usaha anda dengan baik, jangan gampang terbujuk dengan ajakan ivestasi yang dianggap menguntungkan dengan nilai berlipat ganda. Artinya harus ditelaah lagi, dicek lagi, betul atau tidaknya,” pungkasnya.
Redaksi
(MH/HL)