satuindonesia.co.id, Balikpapan – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan berencana merevitalisasi atau mempercantik dan menata ulang Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, penertiban yang akan dilaksanakan terhadap PKL yang berada di ara fasum dan fasos pasar, merupakan bagian dari rencana untuk menata ulang pasar tersebut.
Menurut aturan, pedagang hanya boleh berjualan di dalam lapak pasar yang telah disediakan Pemkot Balikpapan.
“Kan, kamu sudah memberikan layanan untuk kepentingan pedagang dan pembeli. Maka fasilitas ini harus dimanfaatkan,” ujarnya, Senin (8/7/2024).
Haemusri Umar menambahkan, kios yang dibangun di Pasar Pandansari ini belum terisi secara optimal. Dimana, kios yang terisi hanya yang berada di lantai satu saja.
“Untuk lantai dua dan tiga kosong, tanpa penghuni. Apalagi dengan keberadaan PKL di luar pasar, pembeli semakin enggan masuk ke dalam pasar,” ucapnya.
Dan untuk mencari solusi dari permasalahan ini, katanya, Pemkot Balikpapan harus memiliki alternatif kebijakan. Caranya dengan menyediakan lahan parkir di setiap lantai.
“Jadi ada aksesibilitas baik roda dua dan roda empat. Tapi untuk jangka panjang melihat kebutuhan anggaran tidak sedikit,” tukasnya.
Haemusri menuturkan, total lapak yang tersedia cukup menampung 600 pedagang, tapi saat ini yang baru terisi terisi sekitar 30 persen. Kondisi ini diperparah dengan adanya PKL yang berjualan di area pelataran pasar atau area parkir.
“Ini area luar pasar seharusnya menjadi akses bagi pejalan kaki hingga kantong parkir,” tegasnya.
Harapannya ke depan, Pasar Pandansari bisa dilengkapi fasilitas lahan parkir di lantai dua dan lantai tiga.
“Walau tentu butuh dana dan saat ini belum tersedia untuk pembangunan itu,” tukasnya.
Disdag Kota Balikpapan, lanjutnya, memiliki anggaran yang terbatas untuk revitalisasi Pasar Pandansari. Dan dana yang tersedia cukup untuk membangun kawasan khusus atau klaster pedagang ayam. Kemudian memenuhi permintaan pedagang yang ingin membuka akses pintu barat dan timur pasar.
“Tap untuk revitalisasi besar-besaran, perhitungannya butuh anggaraan Rp 16 miliar. Termasuk membuat kantong parkir di lantai atas,” tukasnya.
Selain itu, katanya, pihaknya meminta DPRD Balikpapan kembali mengalokasikan anggaran pada APBD murni 2025. Dan ini terkait lanjutan program pengamanan penertiban pasar sepanjang satu tahun penuh pada 2025.
“Karena program pengamanan ini pembangunan berkelanjutan atau sustainable development. Itu yang sudah kami sepakati dengan dewan,” pungkasnya.
(MH/HL)