Kamis, September 26, 2024
No menu items!
spot_img

Memaknai Filosofi ‘Kita Bisa dan Harus Bisa’, PPU ‘Menyala’ di Kaltim Seiring IKN

satuindonesia.co.id, Penajam – Diksi Penajam Paser Utara ‘Menyala’ harus dicermati mendalam. Istilah kata yang tengah viral ini, terbesit dibenak Makmur Marbun untuk di-inisiasi.

Hal itu disebabkan?, lantaran dia memaknai ‘Menyala’ sebagai sebuah hasrat yang harus ditanamkan bagi setiap insan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.

Hasrat itu bisa terwujud, asalkan kita bisa dan harus bisa mewujudkan Penajam Paser Utara ‘Menyala’.

Dengan demikian, masyarakat harus meliterasi istilah ‘Menyala’ agar kian bermakna dan dikenal luas hingga rangsek ke seluruh lapisan masyarakat.

Diksi ini, boleh jadi tak sebanding jika disandingkan dengan sinonim ‘bangkit’ atau ‘bangun’ maupun kata lain yang bermakna serupa namun tak sama secara harfiah dengan istilah kata ‘Menyala’.

Tentu saja di masa mendatang bakal menjadi sebuah hasrat bagi setiap insan masyarakat Penajam Paser Utara, Kslimantan Timur (Kaltim), jika masif ditanamkan dalam sanubari.

Bilamana ini dapat ditanamkan, menyala atau menyala nyala akan menjadi fenomena cerminan diri. Niscaya pula bagi Penajam Paser Utara bakal menyala atau menyala-nyala.

Disinyalir, lantaran belum menemukan motivasi yang tepat, boleh jadi menjadi sebab, mengapa selama ini kurang menyala atau kurang bermakna untuk memacu semangat perjuangan masyarakat PPU membangun daerah menurut kewenangan maupun kapasitasnya.

Penulis: Makmur Marbun/Pj Bupati Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.(Istimewa)

Dengan demikian, filosofi ‘Kita bisa dan harus bisa’ sebagai sebuah kekuatan baru yang tidak dapat diremehtemehkan.

Dan saya percaya, bahwa hasrat masyarakat dalam memajukan PPU saat ini sungguh sangat luar biasa ekspektasinya.

Setidaknya, dorongan psikologis dari berbagai komunitas-komunitas menurut latar belakang yang berbeda dan disiplin ilmu yang berbeda-beda pula. Penajam Paser Utara berhasrat agar tidak boleh tertinggal dari Ibu Kota Nusantara yang tengah dibangun megah, yang gaungnya membahana mendunia.

Lanjut mendalami menurut arti kata ‘Menyala’, sebagaimana mengutip KBBI, ‘Menyala’ berarti bersinar atau terang sekali.

Demikian pula fenomena kala ini Apdasi mampu menjadi wadah ‘toxic’ bagi seluruh kepala desa agar dapat saling bertukar pikiran dan pendapat maupun berdiskusi bersama. Baik dalam membangun desa, maupun menyelesaikan issue ataupun persoalan yang ada di desanya.

Apdesi mampu menjadi mitra pemerintah yang dinamis, inovatif, adaftif, bahkan agresif. Sehingga menjadi motor pemacu pembangunan desa.

Sungguh kegembiraan yang tak terhingga bagi saya, Kini, Apdesi menyongsong UU Nomor 3 Tahun 2024. Tentu saja, akhirnya Apdesi dapat memperkuat konsolidasi desa dan memacu kesiapan SDM desanya, guna membangun desa.

Penambahan masa jabatan dua tahun, adalah sebuah karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui keputusan pemerintah demi menjamin keberlangsungan pembangunan desa.

Pada Rakernas Apdesi 27 Mei 2024 lalu, dicanangkan semangat dan hasrat membangun Indonesia dari desa dengan mengusung tajuk ‘Memperkuat Konsolidasi Desa dan Kesiapan Menyambut UU Nomor 3 Tahun 2024’.

Ini sebuah lompatan pemikiran dari Apdesi yang aplikatif demi kepentingan masyarakat desa. Tentu saja, saya merasa bangga sekali.

Lantaran Rakernas ini mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemerintahan desa dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, serta memperkuat peran desa dalam pembangunan nasional.

Keyakinan saya sebelumnya, Rakernas ini bakal melahirkan gagasan dan langkah-langkah konkret untuk mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Itulah mengapa sebabnya saya yakin dan percaya bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara bakal menyala beriringan dengan pembangunan IKN yang serba cepat.

Dengan demikian, agar tidak tertinggal. Kita harus mampu mengakselerasi pembangunan IKN demi masyarakat PPU.

Bakal hidupnya jalur transportasi publik, perbaikan infrastruktur dasar, pembangunan kawasan wisata, pendidikan dan rumah ibadah, menjadi motivasi bagi kecamatan selain Sepaku, bahwa IKN pemacu semangat agar menyala, agar menyala sekali agar terang berbinar-binar

Tentu saja, saya bangga masyarakat UMKM terinspirasi dan berinovasi, masyarakat petani tumbuh dalam menyediakan sumber pangan bagi masyarakat IKN yang datang dari luar daerah.

Demikian pula, saya bangga para budayawan dan seniman PPU ikut berpacu dalam harmoni berinovasi.

Imbas IKN diprediksi, bahwa hingga tahun 2035, jumlah penduduk Penajam Paser Utara ini bakal mencapai 1,5 juta jiwa. Itupun, menurut Marbun, belum termasuk masyarakat yang memiliki niatan mencari penghidupan baru di ibu kota baru yang mendunia ini.

Coba saja dibayangkan, jika jumlah penduduk Kecamatan Sepaku yang semula hanya tercatat 38 ribuan jiwa. Namun, dalam sepuluh tahun mendatang bakal meningkat menjadi ratusan ribu, bahkan boleh jadi hingga jutaan jiwa.

Tentu saja, kebutuhan dasar mereka berbagai macam rupa nantinya. Diantaranya, dibutuhkan tempat makan santai bersama kolega atau rekan bisnis.

Demikian pula butuh tempat rekreasi, tempat ibadah, hingga tempat berolahraga. Dengan begitu, saya sangat percaya bahwa masyarakat Penajam Paser Utara bakal menyambut dengan senyum yang serasi dan selaras serta membuka diri, ikut berpartisipasi dalam pembangunan IKN.(*)

Redaksi

(MH/SD)

TERPOPULER

TERKINI

Disambut Tepuk Tangan, ini Pesan Jokowi ke Pelajar SMK Negeri 1 Tanah Grogot

satuindonesia.co.id, Paser - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke SMK Negeri 1 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis (26/9/2024).Kunjungan ini dalam...
- Advertisment -spot_img