satuindonesia.co.id, Jakarta – RS Bhayangkara Polri Kramatjati telah melakukan pemeriksaan dan identifikasi tiga korban meninggal dunia jatuhnya pesawat latih di BSD, Tangerang Selatan pada Minggu (19/5/2024).
Pemeriksaan dilakukan terhadap ketiga jenazah korban yakni Suwondo, Farid Ahmad, dan Pulung.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Brigjen Pol Hariyanto dalam keterangan resminya di RS Bhayangkara Polri, Jakarta Timur pada Senin (20/5/2024) menjelaskan bahwa pemeriksaan oleh tim medis tidak dilakukan autopsi. Hanya dilakukan melalui identifikasi sidik jari untuk memastikan identitas korban.
“(Kecelakaan) ini termasuk identifikasi yang tidak terlalu sulit karena kecelakaannya sendiri termasuk plus disaster artinya siapa korbannya itu sudah diketahui identitasnya, jadi kita hanya memastikan,” ungkap Brigjen Pol Hariyanto, dikutip Selasa (21/5/2024).
Karumkit menjelaskan, pemeriksaan fisik dari ketiga jenazah juga dilakukan. Pihaknya lalu menyimpulan bahwa penyebab meninggal dunia ketiga korban karena benturan di sejumlah bagian.
“Jadi kondisi jenazah penyebab kematiannya akibat benturan ya, benturan hampir semuanya hampir sama yaitu kepala, kemudian dada, kemudian tungkai dan lengan,” terang dia.
Lebih lanjut Karumkit mengatakan, penyidik memang hanya memberikan surat permohonan pemeriksaan luar dan identifikasi. Sebab, pihak keluarga tidak menyetujui dilakukannya autopsi.
“Jadi identifikasi premiernya dari sidik jari, sekundernya dari properti yang dipakai kemudian dari tanda tanda medis yang bisa disampaikan oleh keluarga dan rekan-rekan,” ujar Hariyanto.
Redaksi