satuindonesia.co.id, Balikpapan – Dalam pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Balikpapan Tahun 2024, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono menyampaikan 5 poin penting dalam rangka RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025.
Budiono mengatakan apa saja yang diusulkan oleh masyarakat baik aspirasi melalui Musrenbang di Kelurahan maupun Kecamatan dan Kota, bahkan saat reses harus ditindak lanjuti.
Ditambahkannya, musrenbang tingkat Kota Balikpapan ini merupakan tindak lanjut dari musrenbang yang sudah dilakukan di tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
Harapannya, seluruh perencanaan, aspirasi yang disampaikan warga bisa ditampung, meskipun semua kembali lagi pada kemampuan keuangan daerah.
“Pelaksanaannya tentunya apa saja yang menjadi prioritas,” ujarnya.
Dalam Musrenbang tingkat Kota ini, Budiono menegaskan ada 5 hal penting yang disampaikan DPRD Kota Balikpapan. Di bidang Pendidikan misalnya, untuk pembangunan generasi penerus bangsa yang baik diperlukan pendidikan, sehingga bisa melanjutkan tongkat estafet bangsa ini.
“Kita tidak cukup membangun sekolah, kita tidak cukup membangun prestasi tetapi jauh lebih penting membina moral, akhlak dan karakter anak, untuk bisa menjadikan generasi yang baik,” paparnya.
Ia juga mengakui jumlah sekolah di Kota Balikpapan masih kurang. Oleh karena itu, dengan pembangunan gedung sekolah bisa mengatasi permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru setiap tahunnya.
Lalu point kedua mengenai infrastruktur, pembangunan jalan dapat mengatasi kemacetan. Saat ini, pemerintah sedang membuka jalur-jalur baru untuk mengurangi kemacetan, akan tetapi pemerintah harus mempunyai pola.
“Kita membuat gagasan, salah satu kawasan ada pergudangan bisa membuka lapangan kerja baru, ada tempat parkir, ada SPBU, ada uji kelayakan, sehingga mobil besar tidak masuk ke kota lagi. Disana juga kita perlu pasar induk,” jelasnya.
Ia mengatakan sudah saatnya Kota Balikpapan flyover dan transportasi publik, dengan buat transportasi publik yang bisa mengcover untuk 20 tahun ke depan.
Disisi lain infrastruktur untuk pengendalian banjir, katanya, sudah barang tentu harus dilakukan dengan perencanaan yang matang mulai dari hulu ke hilir.
Kemudian point ketiga untuk bidang kesehatan, mengenai permasalahan stunting, dimana hal ini harus dimulai sejak dini.
“Harapan kita, anggaran APBD Kota Balikpapan bisa mengakomodir generasi kita untuk bisa mendapatkan asupan gizi, pola makan yang baik,” ucapnya.
Salah satunya juga BPJS Kesehatan, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar pasien yang berobat tidak menunggu antrian yang lama.
Serta, puskemas di Kota Balikpapan dapat melayani 24 jam, supaya warga bisa berobat setiap waktu.
Point keempat mengenai air bersih. Ia berharap PDAM bisa mengelola dan bisa menjadikan operator yang bisa melayani kebutuhan masyarakat. Kewajiban pemerintah menyediakan air baku.
Pemkot Balikpapan telah melakukan upaya salah satunya dengan bekerja sama dengan dua kabupaten di provinsi Kaltim untuk bisa mendapatkan air baku dari sungai Mahakam.
Dikatakannya, PDAM itu sangat penting sekali, apalagi adanya Ibu Kota Negara ini menjadi kebutuhan sangat penting. PDAM harus lebih profesional, management yang tidak transparan dalam mengelola.
Terakhir, poin kelima untuk menghadapi Ibu Kota Negara pentingnya mempunyai Perda kebutuhan pokok sembako di Kota Balikpapan.
“Kalau di Jakarta itu punya Perda. Disana itu Pemerintah Kota melalui Perusda bisa mengatur kebutuhan pokok supaya terpenuhi, dengan bekerja sama daerah penghasil. Bisa punya storage, distribusi. Ada pasar induk yang dibuat sehingga harga bisa terjamin,” tutupnya.
Redaksi
(FK/HL)