Jakarta, Satu Indonesia – Fesyen muslim adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di Indonesia. Apalagi, mayoritas penduduk di negara ini beragama Islam.
Dari hijab berdesain elegan hingga gamis dengan sentuhan kontemporer, tren fesyen muslim terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran berbusana syar’i yang tetap stylish.
Berdasarkan data tahun 2024, terdapat sekitar 244,69 juta jiwa penduduk di Indonesia yang beragama Islam. Jumlahnya mencapai 87 persen dari total populasi.
Tak hanya di Indonesia, peluang berbisnis fesyen muslim di pasar internasional juga sangat terbuka.
Laporan State of Global Islamic Economy 2023-2024 yang dirilis oleh Lembaga DinarStandard memprediksi, pada tahun 2027 pengeluaran konsumen muslim terhadap enam sektor komoditi dapat mencapai US$ 3,1 triliun.
Nilai belanja tersebut tumbuh 4,8 persen dalam kurun waktu lima tahun, jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencapai US$ 2,29 triliun.
Adapun enam sektor komoditi yang diperkirakan tumbuh pesat antara lain makanan, fesyen, media dan rekreasi, travel, farmasi, dan kosmetik.
Sektor fesyen muslim diestimasi akan menempati posisi kedua tertinggi. Di sisi lain, konsumsi fesyen muslim di dunia juga diprediksi tumbuh dan diestimasi mencapai US$ 428 miliar pada tahun 2027.
Khusus di tahun 2025, proyeksi konsumsi barang/jasa halal di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 330,5 miliar. Sektor pakaian jadi menduduki sektor tertinggi kedua yang dikonsumsi di pasar syariah Indonesia. Menarik bukan?
Sumber: Kementerian UMKM
