Samarinda, Satu Indonesia – Kolaborasi politik antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dipastikan akan terjalin di Pemilu 2029 dan Pilkada 2030 mendatang.
Dalam acara halalbihalal sekaligus Milad ke-23 PKS bersama para kader PKS se-Kaltim di gedung Samarinda Convention Hall Sempaja, Samarinda, Sabtu (3/5/2025), sinergi antara keduanya disebut-sebut oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud. Ia menegaskan pentingnya sinergi antarpartai dalam mengelola pemerintahan yang efektif ke depan.
“Kita di eksternal (luar) partai politik, setiap ada kegiatan hari ulang tahun (HUT) kita berkolaborasi. Intinya yang kita bisa sinergikan, kita sinergikan dan kebetulan kita didukung oleh PKS dalam pelaksanaan kegiatan di Pilkada ke depan,” kata Rudy, yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim.
Menurut Rudy, partai politik berperan besar memastikan jalannya pemerintahan yang lebih baik. PKS, dengan empat kursi di legislatif Kaltim, menjadi mitra strategis dalam membangun kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Lebih jelasnya, sinergi yang dibangun bukan hanya soal dukungan politik, tetapi juga tentang membangun kebijakan yang berpihak pada rakyat ke depannya.
“Partai PKS memiliki 4 kursi di legislatif daerah Kaltim. Tentu dalam konsep politik (trias politica) ada tiga yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif, tentu diperlukan kolaborasi bersama dalam mengurus pemerintahan,” ujarnya lagi.
Pada Pilkada lima tahun mendatang, Rudy berharap PKS dapat memperkuat posisinya di legislatif dengan menambah jumlah kursinya.
“PKS harus bertambah kursinya. Kalau sekarang 4 kursi, minimal ke depan bisa 8 kursi. Bagaimana caranya kita bisa berkolaborasi. Kami punya tugas untuk menjaga solidaritas PKS tetap eksis di Kaltim,” ucapnya.
Rudy mengapresiasi peran PKS sebagai kekuatan politik yang konsisten mendorong nilai keadilan dan kepedulian sosial selama ini, dalam membangun demokrasi yang sehat.
“PKS berkontribusi membangun bangsa dan daerah. Semoga kehadiran PKS ini semakin kokoh dan semakin kuat perannya untuk masyarakat Kaltim,” jelas Rudy.
Sementara Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengapresiasi kinerja DPW PKS Kaltim, telah berjuang untuk menjadi bagian pemenangan kontestasi politik tahun lalu.
Syaikhu meminta kepada seluruh kader hingga simpatisan PKS yang ada di Kaltim, untuk terus menjaga soliditas yang kuat, berfokus pada kolaborasi, integritas, juga kepedulian terhadap kepentingan masyarakat.
“Melihat antusiasme ini, saya tetap optimis para kader dan simpatisan PKS akan tetap utuh sampai kapanpun. Mudah mudahan, PKS diberikan kesempatan untuk memenangkan kontestasi-kontestasi politik yang akan datang,” kata Syaikhu.
Sementara, Ketua DPW PKS Kaltim Dedi Kurniadi menegaskan kesiapan partainya dalam menghadapi Pemilu 2029 dan Pilkada 2030. Dedi mengajak para kader muda PKS untuk turut serta merealisasikan kemenangan dalam kontestasi politik mendatang.
“Pak Gubernur (Rudy Mas’ud) akan membuka ruang kita bertanding di eksekutif. PKS memiliki cita-cita untuk sejajar dengan Partai Golkar dan Gerindra, karena kita sudah satu fraksi,” ujarnya.
Pada Pemilu 2024 lalu, PKS dapat mempertahankan kader di Kutai Timur dan Berau, serta mengakomodir 7 kabupaten/kota di Kaltim kecuali Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU) dan Mahakam Ulu (Mahulu).
“Kami berharap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai bisa mengakomodir anak-anak muda untuk kader ke depan, sebagai sosok penerus yang memiliki keberanian tinggi. Tahun kemarin 4 kursi di Kaltim, tapi besok kami ingin meloncat jauh,” pungkas Dedi.