Minggu, April 27, 2025
No menu items!

Tingkatkan Kredibilitas, BNSP dan Kemnaker Beri Sertifikat Peserta Pelatihan BLKI Balikpapan dan Bontang

Samarinda, Satu Indonesia – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan daya saing tenaga kerja di Kalimantan Timur, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim menyasar 1.500 pencari kerja untuk mendapatkan sertifikat kompetensi pada tahun 2025.

Dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rozani Erawadi mengungkapkan bahwa sasaran tersebut akan dicapai melalui berbagai program pelatihan yang diselenggarakan di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan BLKI Bontang.

“Kami menyasar 1.000 pencari kerja di BLKI Balikpapan dan 500 lainnya di BLKI Bontang,” ujar Rozani.

Selain pelatihan di BLKI, Disnakertrans Kaltim juga melakukan program pemagangan yang menargetkan sekitar 400 peserta.

Program ini, kata Rozani, dapat memberikan pengalaman kerja langsung kepada para pencari kerja sehingga mereka lebih siap memasuki dunia industri.

Rozani juga menjelaskan pihaknya menyaring calon peserta pelatihan berdasarkan data kependudukan dan pencatatan sipil daerah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa prioritas diberikan kepada mereka yang belum pernah mengikuti pelatihan kompetensi kerja.

“Prioritas utama adalah para pencari kerja yang belum memiliki pengalaman pelatihan sama sekali, termasuk mereka yang sebelumnya tidak lulus atau gagal dalam pelatihan,” katanya.

Menurutnya, sertifikat kompetensi tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), selain sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Sertifikat dari Kemnaker ini penting untuk meningkatkan pengakuan dan kredibilitas para operator di dunia kerja,” lanjutnya.

Mengenai sektor prioritas pelatihan kompetensi kerja tahun ini masih berfokus pada sektor-sektor yang sesuai dengan perkembangan industri di Kaltim.

Sektor-sektor tersebut meliputi pertambangan, perdagangan besar dan eceran, reparasi sepeda motor, serta konstruksi.

“Sektor jasa seperti tata graha juga tetap menjadi perhatian kami, meskipun minat terhadap sektor ini cenderung lebih rendah,” ujarnya.

Sektor jasa yang masih dipertahankan fokusnya adalah pada tingkat industri pengolahan.

Disnakertrans Kaltim berharap melalui program pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja dapat meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal sehingga mampu mengisi kebutuhan industri yang semakin berkembang di provinsi tersebut.

“Langkah ini juga dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim,” tukasnya.

TERPOPULER

TERKINI