Rabu, April 23, 2025
No menu items!

Kasus Kekerasan Anak Masih Marak di Samarinda, Tiga Korban Ditemukan Selama Ramadhan

Samarinda, Satu Indonesia – Selama bulan suci Ramadhan tahun ini telah ditemukan tiga kasus kekerasan seksual yang terjadi di Samarinda yang menyasar anak di bawah umur.

Dalam keterangannya, Jum’at (21/3/2025), Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Kalimantan Timur Rina Zainun membenarkan bahwa ditemukan tiga kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur di kota Samarinda.

“Jadi memang selama Ramadhan ini telah terjadi tiga kasus kekerasan terhadap anak-anak di bawah umur dan ini semua tejadi di kota Samarinda,” ucapnya, dikutip Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari tiga kasus tersebut korban berumur 13 tahun, dan dua orang lainnya berusia 14 tahun, dimana pelaku nya merupakan tetangga, pacar dan sepupu korban sendiri. Selain kekerasan seksual, kasus KDRT juga terjadi di Samarinda selama bulan suci Ramadhan.

“Kalau korbannya sendiri paling muda berusia 13 tahun dan dua lainnya 14 tahun, sementara untuk pelaku ini adalah orang terdekar korban seperti pacar, tetangga dan sepupu sekali,” ujar Rina.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Kalimantan Timur Rina Zainun juga mengingatkan pada semua pihak, termasuk para orang tua agar semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap kawan bergaul anak, jangan sampai terjadi kasus kekerasan baik fisik maupun seksual akibat salah pergaulan.

Dampak dari pergaulan bebas tidaklah main-main. Pasalnya, konsekuensi yang didapat tidak hanya merugikan sang remaja itu sendiri, tetapi juga mencoreng nama baik keluarganya.

Tips Menjaga Anak Agar Terhindar dari Pergaulan Bebas

Perlu diketahui bahwa keluarga dan orangtua merupakan baris pertahanan pertama yang bertanggung jawab penuh melindungi anak.

Jika Anda tak cepat-cepat mengambil langkah bijak, bukan tidak mungkin anak Anda ikut terseret arus pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.

Lantas, bagaimana cara menjaga pergaulan anak yang baik guna mencegahnya terjerumus ke arah negatif? Berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan

1. Ajak Anak Diskusi

Keluarga harus sama-sama punya waktu luang untuk berkumpul dan berdiskusi bersama.  Manfaatkan saat-saat terbut untuk saling bertanya kabar dan bertukar cerita. Anda bisa memancing obrolan dari topik yang paling sederhana. Setelah itu, barulah Anda giring obrolan ke topik utama.

Jelaskan pada anak apa itu pergaulan bebas secara umum, apa saja hal-hal yang masuk ke dalam tindakan tersebut, dan apa bahayanya bagi anak Anda juga orang-orang di sekitarnya.

Persilakan anak untuk bertanya tentang hal apa saja yang sekiranya masih membuat mereka bingung.Jangan sungkan untuk mengatakan “tidak tahu” jika Anda memang belum mengetahui  jawaban dari pertanyaannya.

Lalu, Anda bisa sampaikan kalau Anda butuh waktu untuk mencari tahu jawabannya, kemudian Anda dan anak bisa berdiskusi lagi di lain waktu.

2. Beri Pendidikan Seksual

Pergaulan bebas sangat erat dengan aktivitas seks yang tidak aman dan berisiko.

Jadi, mulailah mengenalkan pendidikan seksual kepada anak sejak dini meski obrolan seputar seks mungkin masih tergolong tabu untuk dibicarakan terang-terangan.

Pendidikan seksual bukan hanyalah mengenai hubungan seks semata. Anda dapat mulai dengan menjelaskan misalnya mengenai perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan secara umum.

Selain itu, jelaskan perubahan tubuh ketika puber, bagaimana kehamilan terjadi, risiko hamil di usia remaja, serta area-area tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain.

Ajarkan pula anak untuk berani menolak atau melarikan diri ketika ada orang asing yang menyentuh area-area tersebut.

3. Terapkan Aturan yang Tegas di Rumah

Menerapkan aturan tegas di rumah merupakan cara jitu yang bisa dilakukan orangtua untuk menghindari pergaulan bebas pada remaja. Beberapa aturan yang perlu ditegakkan misalnya soal jam pulang malam.

Sampaikan pada setiap anak, baik itu laki-laki maupun perempuan, tidak boleh pulang larut malam.

Mintalah anak-anak untuk sampai di rumah setidaknya pada pukul 8 malam, kecuali jika memang ada urusan lain dengan alasan yang kuat.

Selain itu, buatlah larangan untuk tidak mengajak teman-teman lawan jenisnya bermain di area kamar anak Anda.

4. Kenali Setiap Teman-Teman Anak Anda

Dalam banyak kasus, pergaulan bebas dapat disebabkan oleh lingkungan pertemanan sehari-hari.

Ya, kasus penyalahgunaan narkoba, minuman keras, bahkan seks bebas bisa dipicu jika anak-anak Anda bermain dan berkumpul di lingkungan yang mendukung hal-hal tersebut.

Nah, maka dari itu, pastikan Anda mengenali semua teman-teman anak Anda dengan baik. Bila perlu, mintalah anak Anda untuk mengajak teman-temannya ke rumah dan berkenalan dengan Anda.

Mengetahui lingkaran perteman anak juga memungkinkan Anda untuk mengenal orangtua anak-anak lain. Alhasil, Anda juga bisa bertukar pikiran dan informasi tentang tips mendidik anak dengan orangtua lainnya.

5. Awasi Aktivitas Anak Sehari-Hari

Usahakan Anda selalu memantau dan mengawasi semua kegiatan yang anak-anak lakukan. Anda bisa meminta anak Anda mengabari setiap kali mereka akan beraktivitas atau pergi ke suatu tempat.

Pastikan juga Anda mengetahui kapan mereka akan pulang. Anda bisa berkirim pesan singkat, menelepon, atau melakukan panggilan video dengan anak Anda guna memastikan kabar dan keberadaannya.

Berikan pemahaman pada anak bahwa apa yang Anda lakukan ini bukan sebagai bentuk kekangan, tapi pengawasan.

6. Dukung Anak Melakukan Hobi yang Ia Sukai

Masa remaja adalah masa anak sedang aktif-aktifnya mencoba berbagai kegiatan. Apa pun kegiatan yang dipilih anak selama tergolong positif, usahakan untuk selalu mendukungnya.

Jika anak Anda sedang gemar-gemarnya bermain sepak bola, Anda bisa mengikutsertakannya dalam ekstrakulikuler atau klub sepak bola.

Begitu pula jika anak Anda suka melukis atau menggambar, Anda bisa membelikan seperangkat alat gambar untuknya.

Intinya, alihkan perhatian anak dari pergaulan bebas melalui berbagai aktivitas positif yang ia sukai.

TERPOPULER

TERKINI

Dishub Masih Kaji Pengoperasian Terowongan Selili di Samarinda, Tak Boleh Ada PKL Hingga Kendaraan Berat

Samarinda, Satu Indonesia – Proses andalalin (Analisis Dampak Lalu Lintas) untuk proyek terowongan di Selili, Samarinda diketahui masih berlangsung.Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda memang sudah...