Samarinda, Satu Indonesia – Unit Reskrim Polsek Sungai Pinang (Serigala Utara) berhasil mengungkap kasus tindak pidana membawa senjata tajam tanpa izin di muka umum dalam rangka Operasi Pekat Mahakam 2025.
Kejadian ini berlangsung pada Senin (03/03/2025) sekitar pukul 20.00 WITA di Masjid Baitul Arif, Jalan Damanhuri, RT 061, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025), Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam, S.H., mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut bermula saat masyarakat sedang melaksanakan salat tarawih. Tiba-tiba, seorang pria berinisial SF (48) datang ke masjid dalam kondisi berteriak-teriak sehingga membuat gaduh para jamaah di Masjid. Pelaku kemudian masuk melalui pintu samping dan mengacungkan dua bilah senjata tajam, yakni sebilah parang sepanjang 45 cm di tangan kanan dan sebilah pisau penusuk sepanjang 17 cm di tangan kiri.
Saat itu, polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku beserta barang bukti. Dari hasil penyelidikan dan rekaman CCTV, SF diketahui membawa senjata tajam tanpa izin, yang merupakan pelanggaran Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951.
SF lalu diamankan di Kantor Polsek Sungai Pinang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan kejadian mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum dalam rangka Operasi Pekat Mahakam 2025 demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di tempat ibadah dan ruang publik,” tegas AKP Aksarudin.
Video aksi pelaku yang membuat kericuhan pada saat warga sedang shalat berjamaah tarawih tersebut lantas viral di media sosial setempat.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, pelaku diduga dalam keadaan mabuk dan sempat marah-marah mendengar suara pengeras masjid saat ibadah tarawih berjamaah sedang berlangsung.