Paser, Satu Indonesia – Sejumlah teror terkait polemik pengangkutan batubara dari Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang melintasi jalan Negara Kalsel-Kaltim seakan tak berujung.
Beberapa hari lalu sejumlah emak-emak melakukan aksi penghentian truk pengangkutan batubara viral di media sosial. Lalu, truk tersebut diamankan di halaman kantor Camat Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).
Lalu, pada Minggu (23/2/2025) malam, sejumlah personel Intel Polres Paser melakukan dialog dengan sejumlah emak-emak beserta sejumlah warga terkait persoalan dimaksud.
Dari video dialog tersebut, seorang emak-emak menyampaikan keluhannya atas aktifitas pengangkutan batubara. Emak-emak tersebut lantas mengeluhkan kondisi jalan yang kian rusak kepada pihak Kepolisian.
“Bagaimana kondisi jalan kami, bapak punya hati nurani pak, kami bawa anak sekolah, tiap jalan selama ini, tolong pak, bapak punya hati nurani, kasihan kami ibu-ibu ini,” ucap salah seorang emak-emak, dilihat dari video yang beredar luas tersebut, dikutip Senin (24/2/2025).
Ia lantas membandingkan kerugian masyarakat dibandingkan dengan kerugian perusahaan batubara tersebut.


“Kerugian masyarakat nyawa pak,” lanjut emak-emak tersebut disambut warga lainnya.
Truk batubara yang diamankan di Kantor Camat Batu Sopang dibakar oleh Orang Tak Dikenal (OTK)
Pada Senin (24/2/2025) dini hari tadi, truk pengangkut batubara yang sempat diamankan di kantor Camat Batu Sopang diduga dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK).
Dari video tersebut, lalapan api tampak tidak sempat menghanguskan truk beserta batubara yang masih termuat.
Untuk memadamkan api, sebuah mobil pemadam kebakaran dilibatkan memadamkan api yang sempat membesar pada bagian bawah depan truk tersebut.
Menurut salah satu pria yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Senin (24/2/2025) dini hari.
“Kejadiannya subuh tadi mas,” ujarnya, sambil melihatkan video truk yang tengah dilalap api, Senin (24/2/2025).
Kejadian ini menambah sengkarut persoalan pengangkutan batubara yang diduga berasal dari Saraba Kawa julukan Kabupaten Tabalong ini.
Redaksi