Jakarta, Satu Indonesia – Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Periode 2025-2030, Rudy Mas’ud dan Seno Aji telah resmi menjadi pimpinan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) untuk lima tahun ke depan.
Duet keduanya mengusung visi, “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”, komitmen mereka menjalankan program pembangunan untuk membawa kemajuan bagi masyarakat Kaltim.
Namun, sebelum era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur mengukir sejarah baru di Benua Etam, ayuk kita lihat kondisi pertumbuhan Kaltim sebelum era kepemimpinan Rudy-Seno.
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2024 tumbuh sebesar 6,17 persen
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Sabtu (22/2/2025), perekonomian Kalimantan Timur tahun 2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp858,43 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp570,82 triliun, serta PDRB per kapita sebesar Rp212,18 juta.
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2024 tumbuh sebesar 6,17 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 16,46 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 11,78 persen.
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan IV- 2023 tumbuh sebesar 6,12 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,46 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,63 persen.
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,89 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar
8,85 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 66,14 persen.
Ekonomi pada semua provinsi di Pulau Kalimantan pada tahun 2024 tumbuh positif. Provinsi Kalimantan Timur menyumbang kontribusi tertinggi pada pembentukan nilai tambah regional Kalimantan sebesar 47,29 persen.
Inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,21 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan sebesar 0,36 persen.
Pada Januari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,86.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan sebesar 0,36 persen dengan IHK sebesar 106,47 dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 105,26.
Sebaliknya, terjadi deflasi year on year (y-on-y) di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 106,20.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,43 persen.
Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,28 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,78 persen. Selanjutnya ,kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,55 persen.
Sementara itu, kelompok pendidikan sebesar 1,60 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,08 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,75 persen.
Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 8,77 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,36 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,60 persen.
Desember 2024 TPK hotel klasifikasi bintang mencapai 69,41 persen
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Kalimantan Timur pada Desember 2024 tercatat 69,41 persen, naik 1,02 poin dibandingkan dengan November 2024.
Sementara, jika dibandingkan dengan kondisi TPK Desember 2023, nilai TPK Desember 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,65 poin.
Rata-rata lama menginap tamu hotel klasifikasi bintang pada Desember 2024 mencapai 1,59 hari. Rata-rata lama menginap tamu asing mencapai 2,03 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu nusantara mencapai 1,58 hari.
Selama bulan Desember 2024 ada sebanyak 330 kunjungan wisman ke Kalimantan Timur. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 49,07 persen.
Kunjungan wisman yang masuk ke Kalimantan Timur seluruhnya dengan angkutan udara atau melalui bandara SAMS Sepinggan.
Ekspor Desember 2024 mencapai US$2.418,47 juta dan Impor Desember 2024 mencapai US$391,57 juta
Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2024 tercatat US$2.418,47 juta, atau naik sebesar 10,44 dibandingkan dengan November 2024.
Ekspor migas Desember 2024 tercatat sebesar US$316,71 juta, atau naik sebesar 20,44 persen dibandingkan dengan November 2024. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat US$2.101,76 juta, atau naik sebesar 9,08 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–Desember 2024 tercatat sebesar US$24.665,65 juta, atau turun 8,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Berdasarkan golongan barang, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Desember 2024 terhadap November 2024 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik sebesar US$122,85 juta (7,84 persen).
Sebaliknya, penurunan nilai ekspor terdalam terjadi pada golongan barang bahan kimia organik sebesar US$7,34 juta (68,79 persen).
Selama periode Januari-Desember 2024, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$8.161,81 juta (36,83 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$3.357,1 juta (15,15 persen), dan Filipina sebesar US$1.899,77 juta (8,57 persen).
Pada periode Januari–Desember 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 73,21 persen. Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar 16,47 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 10,17 persen.
Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2024 adalah Pelabuhan Balikpapan (US$658,24 juta), Pelabuhan Samarinda (US$594,32 juta), dan Pelabuhan Bonthan Bay (US$329,41 juta).
Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2024 tercatat sebesar US$518,91 juta, atau naik sebesar 46,97 persen jika dibandingkan dengan nilai impor November 2024.
Nilai impor migas tercatat sebesar US$391,57 juta, atau naik sebesar 60,55 persen dibandingkan dengan nilai impor November 2024. Sementara itu, nilai impor nonmigas Desember 2024 tercatat sebesar US$127,34 juta, atau naik sebesar 16,63 persen.
Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang mengalami kenaikan sebesar US$16,35 juta (37,62 persen). Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang bahan kimia organik sebesar US$2,65 juta (54,75 persen).
Menurut golongan penggunaan barang, pada Desember 2024 semua golongan barang mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan barang konsumsi yang naik sebesar 379,20 persen, diikuti golongan barang bahan baku/penolong dan golongan barang modal yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 47,47 persen dan 27,76 persen.
Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2024 mengalami surplus sebesar US$1.899,56 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.974,42 juta, sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$74,86 juta.
NTP Januari 2025 sebesar 147,36 atau naik 1,38 persen dibandingkan dengan NTP pada Desember 2024
Kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,15 persen, sebaliknya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,23 persen.
NTP Januari 2025 pada masing-masing subsektor: Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 100,06, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 120,34, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 208,21, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 108,91, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 100,95.
Pada Januari 2025, terdapat empat subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,66 persen, subsektor hortikultura sebesar 8,18 persen, subsektor peternakan sebesar 4,57 persen, dan subsektor perikanan sebesar 1,03 persen. Sebaliknya, satu subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,03 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Januari 2025 sebesar 152,18 atau naik 0,92 persen dibandingkan dengan NTUP pada Desember 2024 yang tercatat sebesar 150,80. Terdapat tiga subsektor yang mengalami kenaikan NTUP yaitu subsektor hortikultura sebesar 7,33 persen, subsektor peternakan sebesar 5,22 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,44 persen.
Sebaliknya, satu subsektor mengalami penurunan NTUP yaitu subsektor tanaman Perkebunan rakyat sebesar 0,60 persen dan satu subsektor stabil yaitu subsektor tanaman pangan.
Jumlah penumpang angkutan udara domestik December 2024 naik 21,30 persen dan jumlah penumpang angkutan laut naik sebesar 8,58 persen dari November 2024
Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Desember 2024 sebanyak 293.975 orang atau naik sebesar 21,30 persen dibandingkan dengan November 2024.
Sementara itu, jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) sebanyak 4.105 orang atau naik sebesar 21,52 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan selama Januari – Desember 2024 naik sebesar 12,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Sementara itu, selama Januari-Desember 2024 jumlah penumpang internasional sebanyak 49.488 orang atau naik signifikan sebesar 19,42 persen.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Desember 2024 tercatat 40.397 orang atau naik 8,58 persen dibandingkan dengan November 2024. Selama periode Januari-Desember 2024, jumlah penumpang mencapai 495.660 orang atau naik sebesar 2,85 persen.
Jumlah barang yang diangkut pada Desember 2024 turun 25,60 persen dibandingkan dengan November 2024 menjadi 6.819,67 ribu ton. Selama periode Januari – Desember 2024 jumlah barang yang diangkut mencapai 103.688,73 ribu ton.
Redaksi