Jumat, Juli 4, 2025
No menu items!

Kampung Asei Besar dan Lukisan Kulit Kayu Khombouw

Jayapura, Satu Indonesia – Kampung Asei Besar yang terletak di Distrik Sentani Timur, Papua, dikenal sebagai salah satu perkampungan seniman tradisional penghasil lukisan kulit kayu khombouw.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Fred Modouw mengatakan bahwa keterampilan para seniman ini telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Seni lukisan kulit kayu ini telah menjadi bagian penting dari identitas budaya suku asli di daerah ini.

Kepopuleran lukisan kulit kayu khombouw bahkan sudah mendunia disebabkan nilai seni dan budayanya yang tinggi.

Lukisan-lukisan cantik dari kulit kayu khombouw /TribunPapua/HO

“Lukisan kulit kayu dari Kampung Asei Besar memiliki keunikan tersendiri, baik dari motif maupun teknik pembuatannya, yang membedakan dari seni lukis lainnya,” katanya, seperti dilansir Antara, Senin (3/2/2025).

Menurutnya, lukisan kulit kayu atau dalam bahasa Sentani disebut “Khombouw” ini, biasanya dibuat dengan menggunakan kulit kayu khas yang diolah secara tradisional. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari mengambil kulit kayu, mengeringkan, pewarnaan hingga memberi motif.

“Setiap motif yang dihasilkan memiliki makna filosofis yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat setempat, juga sebagai warisan budaya dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” ujarnya.

Lukisan kulit kayu khombouw yang indah dan bernilai seni tinggi / jadesta.kemenparekraf.go.id/HO

Dia menjelaskan, banyak wisatawan dan kolektor seni dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk membeli karya seni ini, sebagai oleh-oleh juga koleksi pribadi.

“Potensi ekonomi dari seni lukisan kulit kayu ini sangat besar, sehingga perlu terus dikembangkan dan dipromosikan,” katanya lagi.

Dia menambahkan bahwa pemerintah harus terus mendukung para seniman lokal di Kampung Asei Besar, agar dapat mempertahankan dan mengembangkan karya seni lukisan kulit kayu ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan antara lain dengan memperkenalkan seni lukisan kulit kayu ke pasar yang lebih luas, melalui berbagai pameran seni dan budaya.

Pembuatan lukisan ini sendiri sebenarnya lebih didominasi kalangan perempuan. Sekitar 80 persen ibu rumah tangga disana konsisten memproduksi lukisan dari kulit kayu khombouw sebagai salah satu sumber mata pencarian keluarga mereka.

Meskipun begitu, pembuatan lukisan tersebut juga melibatkan seluruh anggota keluarga yang bahu-membahu dalam pengerjaannya.

TERPOPULER

TERKINI

Indonesia Kembali Dinobatkan Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia

Jakarta, Satu Indonesia – Siapa bilang kebaikan makin langka? Di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus bergerak, ternyata semangat untuk berbagi dan menolong sesama masih...