Minggu, April 20, 2025
No menu items!

Tradisi Warga Tionghoa Balikpapan Mandikan Dewa Dewi di Klenteng Jelang Imlek 2025

Balikpapan, Satu Indonesia – Warga keturunan Tionghoa di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) secara bersama melaksanakan tradisi memandikan patung dewa dewi Klenteng Satya Dharma atau Guang De Miao menjelang Hari Raya Imlek 2025.

Tradisi yang dilakukan setiap tahun ini menjadi simbol harapan akan keberkahan dan kebersihan, baik fisik maupun spiritual, menyambut tahun baru penanggalan Tionghoa.

Ritual ini juga merupakan bagian dari persiapan ibadah melepas Dewa Dapur atau Konco Coo Kun Kong, yang dipercaya akan naik ke Nirwana untuk melaporkan amal baik dan buruk manusia selama setahun terakhir.

Puluhan patung dewa dewi, termasuk altar atau singgasananya, dibersihkan menggunakan air kembang.

Prosesi dimulai dengan mengangkat patung-patung dewa dewi ke meja merah yang telah disiapkan di depan altar. Jubah yang dikenakan selama satu tahun perlahan dilepas oleh para pengurus Klenteng sebagai bagian dari persiapan untuk pemandian.

Selanjutnya, patung-patung tersebut dimandikan dengan cara diusap menggunakan handuk merah. Air yang dicampur kelopak mawar, ditempatkan dalam ember merah, menjadi media utama pemandian.

Ketua Klenteng Satya Dharma atau Guang De Miao Balikpapan, Wiliam mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun oleh pengurus Klenteng.

“Tradisi memandikan dewa dewi ini merupakan kegiatan rutin yang biasa kami laksanakan sekitar dua minggu sebelum perayaan Imlek,” ujarnya, Kamis (23/1/2025).

Dikatakan, di Klenteng Guang De Miao Balikpapan ini terdapat sekitar 30 patung dewa dewi yang dimandikan dalam kegiatan ini.

“Di Klenteng bawah ada sekitar 13 patung, sedangkan di Klenteng atas ada sekitar 20-an. Totalnya sekitar 30 dewa dewi,” ucapnya,

Setelah proses pemandian selesai, jubah baru dikenakan pada setiap patung dewa dewi. Selain prosesi pemandian, para pengurus juga melakukan pembersihan menyeluruh di bagian dalam maupun luar Klenteng.

“Kegiatan membersihkan Klenteng dan memandikan dewa dewi bertujuan menciptakan suasana yang nyaman dan khidmat, sehingga umat dapat beribadah dengan tenang serta merayakan Imlek dengan rasa syukur,” ungkapnya.

Tradisi ini menjadi simbol kesucian dan kesiapan menyambut tahun baru dalam kalender Tionghoa.

(MH/HL)

TERPOPULER

TERKINI

10 Manfaat Labu Siam untuk Kesehatan dan Tips Mengolahnya

Samarinda, Satu Indonesia – Labu siam merupakan salah satu sayuran yang sering dijumpai dalam berbagai hidangan khas Indonesia.Sayuran ini memiliki tekstur renyah dan rasa...