satuindonesia.co.id, Athena – Negara Belanda akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika dia menginjakkan kaki di negara tersebut.
Dilansir dari media lokal via Anadolu Agency, Menteri Luar Negeri Belanda Casper Veldkamp pada Kamis (21/11/2024) mengatakan Netanyahu akan ditangkap jika datang ke negeri kincir angin.
“Belanda menghormati keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Perdana Menteri Israel Netanyahu. Jika dia datang ke tanah Belanda, dia akan ditangkap,” kata Veldkamp kepada parlemen negara itu, menurut badan penyiar publik NOS, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Hal yang sama berlaku untuk mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan eksekutif senior Hamas Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri, yang juga diberi surat perintah penangkapan oleh ICC, tambah dia.
Veldkamp juga menekankan bahwa Belanda akan memutuskan semua kontak yang tidak penting dengan pemerintah Israel, yang mana pejabat tingginya telah dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di Jalur Gaza.
Belanda menerapkan 100 persen Statuta Roma yang mengatur pembentukan ICC, yang berpusat di Den Haag, kata Veldkamp.
Menhan Israel Gallant dipecat awal bulan ini, dia merupakan pejabat pertahanan utama Israel selama serangan 13 bulan di Gaza, yang menjadi fokus surat perintah ICC.
Surat perintah itu dikeluarkan saat serangan genosida Israel di Gaza baru-baru ini memasuki tahun kedua, yang telah menewaskan sekitar 44.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 103.000 lainnya.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan dan disengaja yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga mendorong penduduk ke ambang kelaparan.
Redaksi
