satuindonesia.co.id, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menjadi narasumber pada program talkshow Antara TV Indonesia.
Talkshow ini mengangkat topik isu “Pemanfaatan lahan eks tambang, ketahanan pangan dan pilkada serentak di Benua Etam” yang dilakukan secara tapping di Antara Heritage Center, Jakarta pada Kamis (21/11/2024).
Pj Gubernur Akmal Malik mengungkapkan Kalimantan Timur memiliki sumber daya alam (SDA) berlimpah yang menjadi anugerah bagi masyarakat Kalimantan Timur. Dan selama ini perekonomian Kaltim sangat bergantung pada pengelolaan hasil SDA, seperti batu bara, minyak dan gas. Khusus untuk batu bara, areal pertambangan mencapai 5,1 juta hektare.
Dari luasan areal pertambangan batu bara tersebut, lanjut Akmal, jika pengelolaannya dilakukan dengan baik dan mengikuti kaidah operasi tambang serta eksplorasi yang baik maka akan membawa keberkahan bagi masyarakat Kaltim, serta memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara dan perekonomian daerah.
“Namun dengan luas lebih dari lima juta hektare areal tambang batu bara, diawasi hanya sejumlah 34 orang inspektur tambang yang ditugaskan oleh pemerintah pusat. Karena saat ini kewenangan perizinan dan pengawasan dipegang pemerintah pusat. Ini juga menjadi kendala dalam pengawasan aktivitas tambang ilegal di Kaltim,” kata Akmal, dikutip Jum’at (22/11/2024).
Untuk itu, Akmal menegaskan perlunya koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengatasi permasalahan ini, sehingga aktivitas pertambangan di Kaltim benar-benar dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Benua Etam.
“Pemerintah daerah harus mampu membangun komunikasi yang produktif agar pertambangan. Memastikan pertambangan itu memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama yang berada disekitar area tambang,” tegas Akmal.
Redaksi