satuindonesia.co.id, Peru – Indonesia menyampaikan prioritas isu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat mengekspor produknya.
Menanggapi hal itu, Singapura mengundang Indonesia untuk mengelaborasi gagasan UMKM untuk pengembangan kerja sama digital dan fasilitasi perdagangan.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan bilateral Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dengan Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup serta Menteri Hubungan Perdagangan Singapura, Grace Fu, pada Kamis (14/11/2024), di Lima, Peru, di sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Budi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono.
“Kami menyampaikan prioritas isu UMKM agar dapat ekspor. Singapura meresponsnya dengan baik dan mengundang Indoneaia untuk dapat mengelaborasi gagasan UMKM, terutama dalam pengembangan kerja sama digital dan fasilitasi perdagangan,” kata Mendag Budi, dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (17/11/2024).
Kesempatan yang diberikan Singapura itu dapat mendukung salah satu dari program prioritas Kemendag, yakni UMKM BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor.
Isu lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut , yaitu tentang Forum Annual Ministerial Dialogue (AMD).AMD merupakan forum dialog khusus pada tingkat menteri antara Kementerian Perdagangan Indonesia dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.
Pelaksanaan pertemuan AMD diharapkan dapat menjadi sarana promosi perdagangan barang dan jasa termasuk eksplorasi fasilitasi perdagangan bagi UMKM dan penjajakan bisnis; pembahasan isu perdagangan barang, niaga elektronik/konektivitas digital, industri halal, dan implementasi perjanjian-perjanjian perdagangan internasional; serta pencarian solusi untuk isu baru lainnya yang mempengaruhi perdagangan bilateral.
“Indonesia mendukung aktivasi forum AMD untuk mempromosikan dan memfasilitasi perdagangan serta mengeksplorasi isu-isu baru dalam perdagangan internasional,”ungkap Mendag Budi.
Pada pertemuan itu, Indonesia mendorong Singapura untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di daerah Batam dan Bintan. Kedua negara juga menyampaikan ketertarikan kerja sama pada sektor energi dan pangan.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Singapura
Pada Januari-September 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 24,77 miliar dengan ekspor Indonesia ke Singapura sebesar USD 8,65 miliar dan impor Indonesia dari Singapura sebesar USD 16,12 miliar.
Dengan demikian, Indonesia defisit perdagangan terhadap Singapura sebesar USD 7,47 miliar. Pada 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 31,02 miliar dengan ekspor Indonesia ke Singapura sebesar USD 12,61 miliar dan impor Indonesia dari Singapura sebesar USD 18,41 miliar.
Pada 2023, Singapura menempati posisi ke-6 sebagai tujuan ekspor dan posisi ke-2 sebagai asal impor bagi Indonesia. Produk ekspor utama Indonesia adalah gas alam, minyak petroleum, perhiasan dari logam, mesin elektrik, dan residu petroleum. Sedangkan produk impor utama Indonesia adalah bahan bakar motor (motor spirit), bahan bakar diesel, bitumen petroleum, p-xylene (para-xylene), dan pelumas.
Sementara itu, investasi Singapura di Indonesia pada 2023 tercatat sebesar USD 15,4 miliar. Nilai ini meningkat 15,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Redaksi