Senin, April 21, 2025
No menu items!

Zainal Arifin Jadikan Momentum Festival Belian Adat Paser Nondoi 2024 Motivasi Pembangunan PPU

satuindonesia.co.id, Penajam – Momentum Festival Belian Adat Paser Nondoi 2024, dijadikan Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Zainal Arifin, sebagai ajang mengingatkan tentang peranan adat dan budaya.

Ikhwal tersebut disampaikan Zainal Arifin saat menyampaikan sambutan pada acara Festival Belian Adat Paser Nondoi Tahun 2024 yang telah resmi dibuka di Rumah Adat Paser Kuta Rekan Tatau, Kilometer 09 Nipah-nipah, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin (28/10/2024).

Dikatakannya, bahwa pembangunan daerah tidak semata-mata hanya pembangunan infrastruktur saja, melainkan juga membangun budaya daerah sebagai identitas dan jati diri sebagai masyarakat yang beradab dan beradat. Bahkan baginya, pembangunan budaya merupakan modal diri untuk menghadapi perkembangan zaman yang saat ini terus penuh tantangan.

Salah satu bentuk pembangunan daerah melalui pembangunan budaya sambung dia, adalah Festival Belian Adat Paser Nondoi yang dilaksanakan setiap tahun ini dengan tema mangku awat, mangku tengkuat, mangku pekingat yang artinya saling membantu, saling menguatkan dan saling mengingatkan.

“Adat istiadat sebagai kebiasaan yang turun-temurun perlu ditata dan dikembangkan. Sebab, adat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia. Dengan kata lain, adat harus kita pakai dalam kehidupan sehari-hari, adat harus kita jadikan alarm yang selalu mengingatkan kita, sehingga kehidupan kebudayaan kita, kehidupan bermasyarakat kita yang majemuk akan bisa selalu harmonis” ujarnya.

Zainal menambahkan, untuk melestarikan tradisi dan adat istiadat perlu adanya kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah, lembaga budaya, komunitas, dan individu perlu bekerja sama dalam upaya pelestarian budaya ini. Melalui pembelajaran, dokumentasi, dan promosi budaya, tradisi dan adat istiadat dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia.

Dengan melestarikan tradisi dan adat istiadat, sambung Zainal, tidak hanya menjaga warisan budaya nenek moyang tetapi juga menghormati dan menghargai identitas lokal masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten PPU.

“Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan tradisi dan adat istiadat sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya bangsa Indonesia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga akan tradisi dan adat istiadatnya,” tutupnya.(ADV/PPU)

(Din/SD//H6)

TERPOPULER

TERKINI

Hati-hati Modus Penipuan Berkedok Pembuatan SIM Online Gratis

Jakarta, Satu Indonesia - Beredar sebuah video di media sosial yang menawarkan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) secara gratis.Melalui video tersebut, pelaku menyertakan tautan (link)...