satuindonesia.co.id, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menggelar Upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2024 di Halaman Balai Kota Balikpapan pada Senin (28/10/ 2024).
Kegiatan ini dipimpin langsung Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Ahmad Muzakkir, ST, MSi dan Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri.
Dalam kesempatan itu, Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Ahmad Muzakkir, ST, MSi didampingi Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri memberikan penghargaan kepada pemuda pelopor tingkat Provinsi 2024, pemuda pelopor tingkat Kota Balikpapan 2023, duta pemuda Kota Balikpapan 2024, pemuda pekan kreatif, hingga pemenang lomba dalam rangka Hari Sumpah Pemuda Kota Balikpapan.
Sebelumnya pada Upacara Hari Sumpah Pemuda 2024 ini, Pjs Wali Kota Balikpapan membacakan sambutan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo yang mengusung tema ‘maju bersama Indonesia Raya.
“Tema ini menyampaikan pesan kepada kita semua, untuk meningkatkan dan memajukan berbagai elemen pelayanan kepemudaan hingga mencapai kondisi Indonesia yang raya, Indonesia yang besar, Indonesia yang sejahtera,” ujarnya.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo, upaya ini dilakukan dalam bentuk Upaya pemajuan secara bersama, simultan, sinkron, dan terkoordinasikan dengan sebaik-baiknya baik pada tingkat pusat maupun pada tingkat daerah.
“Peran pemerintah daerah sungguh sangat penting untuk menggerakkan pelayanan kepemudaan,” tegasnya.
Dalam hal tersebut, peran ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan program kepemudaan yang baik dan berkesinambungan, serta diwujudkan dalam bentuk rencana aksi daerah (RAD) layanan kepemudaan yang berorientasi kepada peningkatan IPP yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing.
Oleh karena itu setiap upaya untuk memperbaiki kebijakan kepemudaan pada tingkat daerah patut mendapatkan penghargaan yang setinggi-tingginya karena hal ini akan berdampak kepada perluasan cakupan dan jangkauan pelayanan kepemudaan semakin meluas hingga tidak ada satu orang pemuda yang tidak mendapatkan pelayanan.
Pada sambutan itu, juga membahas momentum transisi pemerintahan mengingat momentum sumpah pemuda 2024 bertepatan dengan masa transisi kepemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subiyanto.
“Bulan Pemuda dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 ini berbarengan dengan masa transisi pemerintahan baru yang akan mengorkestrasi langkah bangsa Indonesia mewujudkan target-target Pembangunan jangka menengah sebagai landasan pencapaian target Pembangunan jangka panjang 2045,” paparnya.
Dalam hal ini terwujudnya Indonesia Emas yang bercirikan kemajuan dan kesejahteraan yang makin tinggi, serta kiprah bangsa Indonesia yang lebih kuat dalam kancah global.
Menurut Menpora yang disampaikan melalui pemimpin sementara Kota Balikpapan, momentum ini merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada agenda-agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dalam Pembangunan Indonesia, baik dalam posisi pemuda sebagai subjek Pembangunan maupun sebagai objek Pembangunan.
“Sebagai subjek Pembangunan sebagian pemuda Indonesia telah memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam beragam sektor Pembangunan Nasional bahkan pada agenda SGDs (Sustainable Development Goals) Perserikatan Bangsa Bangsa yang merupakan agenda global,” jelasnya.
Di sisi lain, pemuda Indonesia masih membutuhkan layanan pemberdayaan untuk membangun potensi yang masih terpendam hingga potensi tersebut menjadi kekuatan dalam kepemimpinan, kepeloporan dan kewirauasahaan.
“Harapan kepada pemuda untuk lebih berperan dalam Pembangunan Nasional Indonesia adalah tepat adanya, karena pada hakikatnya pemuda adalah pemilik masa depan,” pintanya.
Hasil pencapaian hal ini dapat ditemukenali dari capaian Indeks Pembangunan Pemuda atau IPP,” Adapun yang menjadi indikator kualitas kepemudaan pada tahun 2024 Indeks Pembangunan Pemuda berada pada 56,33 persen, dengan rincian capaian domain Pendidikan sebesar 70,00 persen, domain kesehatan dan kesejahteraan sebesar 65,00 persen, domain gender dan diskriminasi sebesar 53,33 persen.
“Sementara itu domain lapangan dan kesempatan kerja sebesar 45,00 dan domain partisipasi dan kepemimpinan sebesar 43,33 persen,” pungkasnya.
(MH/HL)